Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Mau Menang Lawan Newmont, Jangan Dibocorin"

Kompas.com - 04/07/2014, 09:05 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar yakin, pemerintah akan menang menghadapi gugatan abitrase yang dilakukan Newmont. Dia mengatakan, kunci memenangkan gugatan tersebut adalah dengan tidak membocorkan strategi pemerintah.

"Kalau mau menang, jangan dibocorin (strategi pemerintah). Doakan saja deh. Kalau bangsa sebesar ini nggak yakin ngapain saja," ujar Mahendra Siregar di Jakarta, Kamis (3/7/2014).

Mahendra mengatakan, upaya yang dilakukan pemerintah saat ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk melakukan pembangunan ekonomi dan menjaga pertumbuhan ekonomi nasional.

Menurut dia, tindakan pemerintah mewajibkan semua perusahaan tambang membuat smelter semata-mata untuk melaksanakan amanat Undang-undang.

"Saya merasa kalau yang kita lakukan ini betul-betul sejalan dengan keinginan kita melakukan pembagunan ekonomi dan menjaga pertumbuhan. Kami yakin bahwa dalam konteks segala komitmen kita pun tidak ada yang kita langgar," katanya.

Sementara itu, Mahendra juga meyakini bahwa pemerintah sudah memenuhi semua kesepakatan internasional.

Jadi sebut dia, bangsa Indonesia harus yakin memenangkan gugatan yang dilayangkat Newmont tersebut. "Kami paham sambil itu berjalan semua kesepakatan internasional yang sudah dilakukan itu dipenuhi. Jadi tidak ada case untuk dibawa ke sana," katanya.

Seperti diberitakan, PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) dan pemegang saham mayoritasnya, Nusa Tenggara Partnership B.V. (berbadan hukum Belanda) menggugat pemerintah Indonesia ke arbitrase internasional terkait dengan larangan ekspor mineral. (baca: Newmont Gugat Pemerintah Indonesia ke Arbitrase)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com