Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Bisa Tagih Jatah 30 Persen Saham dari Freeport

Kompas.com - 05/09/2014, 15:12 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tandjung (CT) mengatakan, PT Freeport Indonesia menyetujui keinginan Pemerintah Indonesia untuk menambah divestasi dari 10 persen menjadi 30 persen. Hal tersebut tertuang dalam kesepakatan memorandum of understanding antara Freeport dan Pemerintah Indonesia.

Namun, sebut CT, saat ini pemerintah tidak mungkin bisa menagih hal tersebut. Untuk itu, CT menyatakan, pemerintahan baru yakni Joko Widodo-Jusuf Kalla-lah yang bisa melaksanakan kesepakatan tersebut.

"Tidak mungkin pemerintah sekarang yang melakukan, tetapi baru bisa dilakukan di pemerintahan yang akan datang karena perlu proses waktu," kata CT pada penutupan Refleksi Tiga Tahun Pelaksanaan MP3EI, Jumat (5/9/2014).

Sementara terkait dividen, CT menyatakan, pemerintah akan tetap melakukan penagihan dividen kepada PT Freeport Indonesia. Akan tetapi, mekanisme penagihan masih harus menunggu pembahasan pada rapat umum pemegang saham (RUPS). Hal ini disebabkan pemerintah tidak memiliki wewenang untuk melakukan penagihan dividen.

"Dividen itu kewenangan pemegang saham, bukan pemerintah," katanya.

Menurut CT, pemerintah memiliki wewenang terkait hak royalti, pajak, atau bea keluar. Adapun terkait dividen, meski pemerintah merupakan pemegang saham, tetapi pemerintah hanya sebagai pemegang saham minoritas sehingga pemerintah tak memiliki wewenang yang besar.

"Masalah dividen kita sebagai salah satu pemegang saham, pemilik, kita ikut dalam aturan RUPS itu. Bukan berarti kita pemegang saham jadi memaksakan. Jadi supaya jangan berbeda dalam penafsiran dan pemahaman," jelas CT.

Pemerintah, kata CT, akan tetap memperjuangkan haknya meski hanya mengantongi sekitar 10 persen saham Freeport. "Dilihat dari kemampuan perusahaan. Tentu kemarin terhambat ekspor, tentu arus kasnya tidak memungkinkan bagi dividen, tapi sekarang begitu sudah ekspor jalan, nanti terjadi akumulasi keuangan. Tentu bisa membagi deviden," papar CT.

Sekadar informasi, tahun ini Freeport akan membayar setoran dividen mencapai Rp 800 miliar. Padahal, seharusnya Freeport membayar Rp 1,5 triliun per tahun. "Angka Rp 1,5 triliun itu proyeksi, kemudian cashflow dia (Freeport) berubah setelah hambatan ekspor. Kita harus pahami," kata Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Whats New
Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com