Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri ESDM: 10 Tahun Kita Bakar Rp 2.600 Triliun untuk Subsidi BBM

Kompas.com - 13/03/2015, 05:02 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, pemerintah menekankan pentingnya pembangunan energi baru terbarukan (EBT) dan konservasi energi.

Hal tersebut dia sampaikan dalam pertemuan dengan komunitas internasional seperti para duta besar dan perwakilan dari organisasi internasional seperti World Bank serta United Nations Development Programme (UNDP), Jakarta, Kamis (12/3/2015).

Menurut Sudirman, pengembangan EBT tidak pernah digarap serius, dan hanya menjadi “lampiran”. Padahal, seharusnya pengemabangan EBT menjadi agenda besar ke depan. “Kalau dalam 10 tahun kita membelanjakan Rp 2.600 triliun untuk membiayai subsidi BBM (bahan bakar minyak) yang itu akan habis. Saya kira kita juga harus serius investasi dalam membangun EBT,” ujar Sudirman kepada wartawan, usai pertemuan.

Misalnya saja, Sudirman menyoroti perihal potensi panas bumi, yang kabarnya Indonesia memiliki 40 persen cadangan dunia. “Itu perlu dikaji ulang. Apakah betul sebesar itu? Apakah itu bisa dibangun?” imbuh Sudirman.

Selain mengkaji ulang potensi yang ada, pihak yang menjadi pemegang konsesi proyek panas bumi pun perlu ditelisik kembali. Sebab, kata Sudirman, seluruh proyek panas bumi mengalami keterlambatan.

“Kemudian insentif diberikan untuk hydro power, tenaga matahari, dan lain-lain. Setelah masalah migas dan batubara agak settle, kita akan kesana. Termasuk konservasi,” sambung Sudirman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com