“Lokasinya ada di Asia Tenggara. Kalau itu masuk, artinya 220.000 barel sesuai dengan share kepemilikan 51 persen, Pertamina berhak terhadap 51 persen dari total kapasitas itu,” kata Rachmad di Jakarta, Senin (18/5/2015).
Rachmad mengatakan, hasil pemenang tender akan diumumkan dua hari mendatang, Rabu (20/5/2015). Jika Pertamina memenangi tender maka hasil minyak dari pengolahan di kilang tersebut akan disalurkan ke Indonesia untuk menambah pasokan bahan bakar minyak domestik.
Menurut dia, kilang yang akan diakuisisi tersebut sangat cocok untuk jenis minyak sweet, serta cocok untuk mengolah crude dari Indonesia. Namun begitu, Rachmad mengatakan pengolahan minyak di kilang tersebut bisa dicampur dengan crude jenis sour.
“Bisa dicampur. Jadi, minyak dari Timur Tengah bisa dipakai (di sana). Tapi, Pertamina sendiri ingin mengoptimalkan minyak-minyak yang berasal dari produksi Pertamina sendiri,” jelas Rachmad.
Di samping rencana akuisisi kilang di Asia Tenggara itu, Pertamina juga berencana akan mengakuisisi kilang yang ada di Australia. “Tapi akan kita hitung. Apakah mau akuisisi artinya operasional mereka manajemen Pertamina. Atau akuisisi, kita kirim orang ke sana mengoperasikan,” pungkas Rachmad.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.