Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waktu Dua Bulan Terlalu Singkat untuk Putuskan Pengembangan Blok Masela

Kompas.com - 11/10/2015, 21:14 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Keputusan terkait pengembangan Lapangan Abadi Gas di Blok Masela yang diundur dua bulan dinilai masih terlalu singkat.

“Saya khawatir, dua bulan ini bukan waktu yang cukup untuk memutuskan itu,” kata mantan Direktur Utama PT Badak NGL, Yoga Suprapto dalam sebuah diskusi, Jakarta, Minggu (11/10/2015).

Yoga mengatakan, pemerintah harus memiliki indikator jelas sebelum menyetujui rencana pengembangan atau Plan of Development (PoD) sebuah lapangan minyak dan gas bumi (migas).

“Apakah keputusan itu didasarkan semata pada manfaat ekonomi, return investor, dan penerimaan negara. Atau kepentingan ekonomi nasional baik dari sudut pandang daerah atau kepentingan perkembangan hilir petrokimia jangka panjang,” kata Yoga.

Yoga menambahkan, pengembangan industri hilir petrokimia memberikan nilai tambah tiga hingga lima kali lipat lebih besar dibanding pendapatan Liquid Natural Gas (LNG). Hanya saja, diakui Yoga, pengembangan ini membutuhkan waktu yang agak lama, sehingga manfaatnya tidak bisa diperoleh serta-merta.

“Nah apakah kita mikir sektoral (migas) atau nasional? Selama ini hampir selalu perhitungan dalam PoD itu hanya didasarkan pada keekonomian migas,” ucap Yoga.

Pengamat gas dan perminyakan Bemby Uripto menuturkan, Blok Masela ini merupakan harapan satu-satunya masyarakat Maluku untuk pengembangan wilayah.

“Kita harapkan adanya pengembangan pipa di onshore ini bisa menjadi suatu pemicu pengembangan wilayah di Maluku khususnya dan nasional umumnya,” ujar Bemby.

Menurut Bemby, kapasitas kilang LNG sebesar 7,5 MTPA terlalu besar jika hanya digunakan untuk memproduksi atau mengolah LNG.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com