Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Indonesia Sulit Saingi Singapura dan Hongkong

Kompas.com - 19/01/2016, 16:48 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Singapura dan Hongkong dikenal luas sebagi destinasi belanja bagi para wisatawan. Meski memiliki potensi yang besar, Indonesia sulit menyaingi kedua negara tersebut.

Menteri Pariwisata Arif Yahya mengatakan, sulitnya Indonesia menjadi negara tujuan wisata belanja disebabkan sistem pengembalian pajak atau tax refund. Beda halnya dengan Singapura dan Hongkong. "Kita tidak bisa bersaing karena tax refund kita tidak terlalu bagus. Kamu beli barang misalnya Rp 10.000, kena tax 10 persen sudah Rp 1.000. Bagi ibu-ibu, Rp 1.000 saja sudah jadi masalah. Mereka bisa pindah ke toko sebelahnya. Apalagi kalau 1.000 dollar AS. Ini yang tidak menjadikan Indonesia sebagai surga belanja," kata Arief di Jakarta, Selasa (19/1/2016).

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Srie Agustina mengungkapkan, untuk mendorong wisata belanja di dalam negeri diperlukan adanya dukungan dari sisi pajak bagi wisatawan mancanegara. Penerapan kebijakan tax refund telah terbukti berhasil menjadikan Singapura menjadi surga belanja di kawasan Asia. "Maksudnya ini supaya bersaing, kalau misalnya orang bisa belanja ke Indonesia. Kan kalau kita belanja di luar negeri tax-nya dikembalikan. Maunya kita bisa terapkan hal sama," jelas Srie.

Meski demikian, imbuh Srie, peran Kementerian Keuangan pun sangat penting. Pasalnya, pungutan pajak tersebut berkaitan dengan Direktor Jenderal Pajak selaku pihak yang mengumpulkan dan mengelola pajak. "Ini usulan baik. Ini bukan urusan Kemendag saja tapi Kemenkeu, dan sebagainya. Supaya Indonesia bisa dipersamakan dengan negara-negara yang menerapkan itu," demikian Srie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com