JAKARTA, KOMPAS.com - Citi Indonesia melaporkan kinerja keuangan kuartal I 2016, di mana laba bersih mengalami peningkatan sebesar 12 persen.
Dengan demikian, laba bersih perseroan menjadi Rp 633 miliar dibandingkan Rp 567 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Total aset Citi mencapai Rp 76,5 triliun pada kuartal I 2016. Angka ini meningkat 6 persen dibandingkan kuartal I tahun 2015 lalu.
"Kualitas aset kami pada akhir kuartal 1 2016 meningkat sehingga rasio NPL (rasio kredit bermasalah) Net menjadi 1,15 persen. Beban Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) juga membaik 25 persdn menjadi Rp 131 miliar sampai dengan akhir kuartal 1 tahun 2016," kata Chief Executive Officer Citi Indonesia Batara Sianturi dalam keterangan resmi, Senin (2/5/2016).
Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terhimpun mencapai Rp 51,2 triliun. Angka ini meningkat 4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Rasio Dana Murah (CASA) Citi terhadap DPK ada pada kisaran 71 persen. Dari sisi permodalan, Citi memiliki modal sebesar 28,86 persen pada kuartal I 2016.
Adapun pencapaian rasio pemberian kredit UMKM mencapai 9 persen terhadap total kredit per Maret 2016.
Di ranah digital, Citi memperkuat inovasi dan pelayanannya dengan meluncurkan empat Smart Branch yang berfokus pada solusi perbankan digital.