Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Pembiakan Sapi Potong Keluhkan Bea Masuk 5 Persen untuk Impor Indukan

Kompas.com - 29/06/2016, 14:00 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -Pengusaha pembiakan sapo potong meminta dukungan pemerintah untuk pengembangan usahanya. Sebab, usaha ini butuh proses panjang dan berisiko.

Hal itu dikatakan Head of Breeding PT Santosa Agrindo (Santori) Dayan Antoni, dalam diskusi bersama media di Jakarta, Selasa (28/6/2016).

"Satu hal mendasar yang masih membebani adalah bea masuk 5 persen untuk setiap sapi impor indukan," ujar Dayan.

Dayan menilai, untuk meningkatkan minat pembiakan di sektor swasta, biaya protokol impor sapi indukan perlu diturunkan.

"Selain berupa insentif fiskal seperti pengurangan bea masuk, tax holiday, serta instrumen lainnya, diperlukan juga fasilitas pemerintah untuk skim kredit pembiayaan bunga rendah, serta penyediaan lahan yang harus disiapkan pemerintah apabila investasi pembiakan sapi potong ingin digalakkan," tambah Dayan.

Dia menuturkan, lamanya siklus waktu pembiakan sekitar 3 tahun dan juga risiko seperti gagal bunting, kematian sapi menjadi resiko yang harus dihadapi pengusaha pembiakan sapi potong.

"Tingginya biaya produksi dan risiko serta panjangnya jangka waktu menjadi penyebab utama rendahnya minat pengusaha masuk ke usaha pembiakan, hal ini menjai tantangan dalam mewujudkan swasembada sapi," papar Dayan.

"Dia juga merinci, pakan sapi potong bakalan harus disiapkan secara cut dan carry dan bukan dengan sistem merumput atau penggembalaan.

Untuk memproduksi satu ekor sapi dari membuntingkan induk hingga anak lahir dan menjadi sapi potong membutuhkan biaya sekitar Rp 16 Juta dengan berat akhir sapi sekitar 370 kilogram.

Dayan menilai, dukungan kebijakan pemerintah yang komprehensif dan konkrit untuk mengurangi resiko usaha yang tinggi diperlukan untuk meningkatkan minat pelaku usaha untuk berinvestasi di usaha pembibitan dan pembiakan.

"Seringkali kebijakan di hilir berdampak kontraproduktif, bahkan menjadi disinsentif bagi usaha produksi di hulu," pungkas Dayan.

Kompas TV Wacana Impor, Peternak Sapi Malah Resah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com