Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkop Sebut Pentingnya Pemerataan Ekonomi Melalui Koperasi dan UKM

Kompas.com - 10/08/2016, 14:30 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga menegaskan, dengan adanya pemererataan ekonomi melalui koperasi dan UKM, angka pengangguran dan kemiskinan di Indonesia bisa berkurang.

Menurut Menkop, dengan terjadinya pemerataan ekonomi maka kedepan akan tercipta pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik yang baik.

"Di zaman orde baru kita mengenal Trilogi Pembangunan dengan dasar stabilitas, pertumbuhan, dan pemerataan. Namun, kini kita mulai terlebih dahulu dengan pemerataan, baru kemudian melahirkan pertumbuhan dan stabilitas," ungkap Menkop pada acara peringatan Hari Koperasi ke 69, di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (10/8/2016).

Menkop menuturkan, pemerataan ekonomi dimulai dengan deregulasi dalam hal kemudahan berusaha di Indonesia.

"Pemerataan itu melibatkan seluruh elemen, termasuk Gubernur, Bupati, dan Walokota," tutur Menkop.

Menkop menambahkan, saat ini fokus pemerintah di bidang infrastruktur, pariwisata, energi, dan maritim, dimana koperasi dan UMKM bisa tumbuh dalam implementasi dari empat fokus tersebut.

Menkop menegaskan, bahwa dengan berkoperasi maka bisa memberikan dampak pemerataan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. 

"Bahkan, dengan pemerataan ekonomi tersebut mampu memperkokoh NKRI. Dan hal itu sudah jelas tergambar dalam UUD 1945 yang menyebutkan bahwa ekonomi disusun atas azas kekeluargaan, yang mana hal itu tergambar dalam koperasi," pungkas Menkop.

Kompas TV Ratusan Nasabah Serbu Kantor Koperasi Bodong

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com