Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Promosikan Bisnis Baja dan Logam Nasional, Indometal 2016 Segera Hadir

Kompas.com - 11/10/2016, 18:15 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

Kompas TV Ledakan Pabrik Baja Karawang

JAKARTA, KOMPAS.com - Guna meningkatkan promosi bisnis logam dan baja nasional pameran Indometal 2016 akan segera hadir pada 25-27 Oktober di JIEXpo Kemayoran, Jakarta. Pameran ini dilakukan dengan tujuan mempromosikan bisnis baja di Indonesia kepada dunia internasional.

Pameran tersebut dilakukan atas kerja sama antara Messe Duseldorf Asia dan PT Wahana Kemalaniaga Makmur (Wakeni). 

"Tujuannya untuk mempromosikan bisnis baja dan logam di Indonesia yang dirancang untuk menjawab tren dan kebutuhan industri," ujar Direktur PT Wahana Kemalaniaga Makmur (Wakeni), Rini Sumardi, di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Selasa (11/10/2016).

Rini menjelaskan, peserta pameran Indometal ditargetkan akan diikuti oleh 250 peserta dari 30 negara.

Dalam pemeran tersebut Indometal juga bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian, Gabungan Asosisasi Perusahaan Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia (GAMMA), Asosiasi Industri Pengecoran Logam Indonesia (Aplindo), dan Himpunan Ahli Pengecoran Logam Indonesia (HAPLI). 

Rini menuturkan, pada gelaran Indometal 2016 akan berfokus pada peningkatan hubungan antar negara terkait teknologi pengecoran logam, produk cetak, metalurgi, dan teknolgi termoproses.

Serta, sinergi dengan apa yang menjadi tren di sektor baja, alumunium, tembaga, kobal, nikel, dan logam di Indonesia dan Asia Tenggara.

Dia berharap, dengan diselenggarakan pameran tersebut akan membuka akses pasar yang lebih luas bagi indutstri baja nasional.

"Indometal 2016 akan melapangkan jalan bagi perusahaan dengan rencana menengah dan jangka panjang yang ingin menembus dan membuka bisnis di Indonesia dan Asia Tenggara," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Industri Pengecoran Logam Indonesia (Aplindo) Ahmad Safiun berharap, pameran Indometal 2016 dapat digunakan oleh pelaku industri logam baik baja untuk berinvestasi di industri manufaktur.

Industri Baja

Menurutnya, pemerintah saat ini sedang giat melakukan pembangunan infrastruktur, untuk itu sektor industri logam dan baja sedang banyak dibutuhkan dalam pembangunan. 

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian tercatat ada 352 perusahaan industri baja nasional yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

Dengan 325 perusahaan tersebut mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 200.000 orang dengan kapasitas produksi mencapai 14 juta ton per tahun.

Sementara, ekspor baja pada 2014 mencapai 2,23 miliar dollar AS atau naik 16,91 persen dibandingkan tahun sebelumnya senilai 1,91 miliar dollar AS.

Sedangkan nilai impor baja pada tahun lalu tercatat sejumlah 12,58 miliar dollar AS, yang berarti turun 0,19 persen dibandingkan 2013 senilai 12,6 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com