Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Pekan Ketiga Januari, PTPP Kantongi Kontrak Baru Rp 4,3 Triliun

Kompas.com - 30/01/2017, 11:29 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PT PP salah satu perusahaan konstruksi dan investasi pelat merah, sampai dengan pekan ketiga Januari 2017 telah mengantongi kontrak baru senilai Rp 4,3 triliun.

Perolehan kontrak baru tersebut naik hampir 4 kali lipat atau sebesar sekitar 306 persen per tahun (year on year) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 1,1 triliun.

Beberapa proyek yang diraih oleh perseroan antara lain, paket rekonstruksi atau peningkatan struktur Jalan Karangnongko-Wangon senilai sekitar Rp 1,19 triliun, Jalan Tol Cisumdawu senilai sekitar Rp 1,5 triliun dan Bangkanai GT/GE Power Plant Stage 2 140 MW di Kalimantan Tengah senilai sekitar Rp 1,7 triliun.

Pencapaian ini masih belum termasuk kontrak baru yang diraih oleh entitas-entitas anak perseroan. Selama 2016, perseroan berhasil mencatatkan perolehan kontrak baru senilai Rp 32,6 triliun.

Dengan demikian, total order book sampai dengan akhir tahun 2016 mencapai Rp 71,5 triliun, termasuk carry over 2015 sebesar Rp 39 triliun.

Pencapaian kontrak baru perseroan di 2016 telah melampaui target kontrak baru yang ditetapkan perseroan, yaitu sebesar Rp 31 triliun.

"Di tahun 2017, perseroan menargetkan pertumbuhan kontrak baru sekitar 25 persen dari tahun lalu, yaitu sebesar Rp 40 triliun," ujar Direktur Utama PT PP, Tumiyana dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/1/2016).

Perseroan optimitiss dapat merealisasikan target kontrak baru tersebut karena gencarnya proyek-proyek infrastruktur yang tengah digalakkan oleh Pemerintah. PTPP optimis kinerja 2017 tumbuh signifikan, selain pencapaian kontrak baru Januari 2017.

Perseroan menargetkan pendapatan (revenue) 2017 sebesar Rp 25 triliun atau tumbuh sekitar 40 hingga 50 persen dibandingkan pendapatan unaudited tahun 2016 sekitar Rp 17,6 triliun.

Guna meningkatkan kinerja yang lebih solid di 2017, perseroan akan melakukan berbagai aksi korporasi, antara lain peningkatan modal di beberapa entitas anak melalui rights issue dan IPO (initial public offering).

Aksi korporasi pertama akan dilaksanakan oleh PT PP Properti Tbk (PPRO), entitas anak yang bergerak di bidang properti dan developer, di mana PPRO akan melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1 banding 4.

Usai melaksanakan stock split, PPRO akan rights issue dengan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya sekitar 7,7 miliar lembar saham.

Untuk melancarkan aksi korporasinya, PPRO telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 27 Januari lalu guna mendapatkan persetujuan dari para Pemegang Saham.

Perseroan berencana untuk melaksanakan IPO untuk 3 (tiga) entitas anak pada 2017, yaitu PT PP Peralatan, PT PP Pracetak dan PT PP Energi.

Entitas anak Perseroan yang pertama kali ditargetkan untuk melaksanakan penawaran umum perdana saham atau IPO di 2017 adalah PT PP Peralatan (PP Alat).

Saat ini, PP Alat tengah melakukan berbagai persiapan untuk menjalankan aksi korporasinya tersebut, salah satunya adalah melakukan akuisisi beberapa perusahaan besar di industri konstruksi untuk menciptakan nilai tambah yang optimal bagi pemegang saham.

PP Alat bertransformasi dari perusahaan penyedia penyewaan alat menjadi perusahaan spesialis pondasi, earth moving dan erector power plant yang berkontribusi pada pembangunan  infrastruktur yang bernilai tambah tinggi di Indonesia.

Kompas TV Penjualan Konstruksi Turun di Triwulan III
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com