Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peraih Nobel Ekonomi Pandang Permodalan Perbankan Indonesia Terlalu Tinggi

Kompas.com - 21/02/2017, 19:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peraih Hadiah Nobel di bidang Ekonomi Prof Robert Fry Engle III menyoroti kondisi permodalan yang dimiliki oleh perbankan Indonesia.

Menurut Engle, permodalan industri perbankan Indonesia terlampau tinggi. Engle menjelaskan, saat ini Indonesia memiliki risiko yang sangat rendah di industri perbankan.

Ia menyatakan, perbankan Indonesia memiliki modal yang besar, namun malah dicadangkan untuk mengantisipasi krisis.

"Tapi permodalan untuk pencadangan terlalu banyak. (Perbankan Indonesia) mempersiapkan untuk krisis yang lima kali lebih besar dari krisis 2008," ujar Engle dalam kuliah umumnya pada acara Bank Mega Intellectual Series: The Prospect for Global Financial Stability, Selasa (21/2/2017).

Menurut Engle, permodalan yang besar tapi malah dibuat untuk pencadangan ini sebenarnya tidak perlu dilakukan. Permodalan tersebut, kata dia, tidak disalurkan menjadi pembiayaan ke sektor-sektor yang membutuhkan.

Hal inilah yang dipandang Engle membedakan industri perbankan China dan perbankan Indonesia. Perbankan China, tutur Engle, berada dalam kondisi permodalan rendah atau undercapitalized, sementara perbankan Indonesia over permodalan tapi tidak memberikan pinjaman atau kredit.

"Saya rasa akan menjadi hal yang baik apabila di Indonesia perbankan memberikan pembiayaan lebih banyak. Analisalah UMKM, beri modal ke mereka," tutur Engle.

Apabila perbankan susah untuk memberikan pembiayaan, maka ini akan menjadi kesempatan bagi pemberi pembiayaan alternatif.

Engle mencontohkan adalah peer to peer lending, layanan pembiayaan lewat internet, perusahaan rintisan atau startup, hingga shadow banking.

"Risiko terbesar di ASEAN sebenarnya dikontribusi oleh Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Thailand. Indonesia dan Filipina relatif rendah, sementara 4 negara lainnya (Brunei Darussalam, Laos, Kamboja, Myanmar) tidak punya bank besar yang bisa dijadikan ukuran," jelas Engle.

Kompas TV Penurunan Kredit Perbankan Dinilai Wajar?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com