Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama di Indonesia, Apartemen Anti Narkoba Diperkenalkan di Depok

Kompas.com - 30/05/2017, 13:30 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PP Properti Tbk membangun sebuah apartemen berkonsep anti narkoba dibangun di Margonda, Depok. Apartemen yang diberi nama Evenciio Margonda itu disebut-sebut merupakan apartemen berkonsep anti narkoba yang pertama ada di Indonesia.

Direktur Utama PT Wisma Seratus Sejahtera, anak usaha PT PP Properti, Silvester Purnomo, menjelaskan apartemen itu dibangun di dekat Universitas Indonesia.

"Ini apartemen pertama di Indonesia yang bekerja sama dengan BNN (Badan Narkotika Nasional) dalam pencegahan narkoba," kata Purnomo, saat konferensi pers, di Menara BTN, Jakarta Pusat, Selasa (30/5/2017).

Adapun Evenciio Margonda ini terdiri dari dua tower apartemen dengan 1240 unit. Unit apartemen ini sudah dipasarkan sejak 8 bulan lalu. Purnomo menjelaskan, 70 persen unit apartemen di tower pertama sudah terjual.

Pembangunan fisik apartemen ini sudah dimulai sejak Maret 2017 lalu. Ia berharap, pembangunan dua tower apartemen ini dapat diselesaikan pada tahun 2019.

Direktur Utama PT PP Properti Tbk Taufik Hidayat menjelaskan konsep apartemen bebas narkoba ini bukan berarti para calon pemilik unit harus dites urine terlebih dahulu.

Dia menjelaskan, instansinya bersama BNN melatih para personel keamanan di apartemen tersebut untuk mempelajari gestur pembeli atau penghuni.

Kemudian mereka juga memasang kamera pengawas atau kamera CCTV di beberapa titik area publik, serta memasang mesin x-ray.

"Ini dilakukan di hampir semua apartemen PP Properti dan Evenciio menjadi pilot project nya," kata Taufik.

Total nilai penjualan apartemen Evenciio diperkirakan mencapai Rp 500 miliar-Rp 600 miliar. PT PP Properti Tbk juga akan mengembangkan konsep bebas narkoba ini pada proyek apartemen, mall, dan hotel.

Dengan demikian, Taufik meyakini, PT PP Properti Tbk dapat mencapai target pendapatan Rp 2 triliun dan laba bersih 360 miliar, akhir tahun 2017.

(Baca: Sasar Kelas Menengah, PP Properti Incar Kenaikan Laba Bersih 20 Persen)

Kompas TV Presiden Jokowi Resmikan Apartemen Murah di Tangerang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com