Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Indikasi 1 Juta Klaim Fiktif, Ini Jawaban BPJS Kesehatan

Kompas.com - 24/02/2017, 06:07 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendeteksi adanya kecurangan atau klaim fiktif dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) baru-baru ini.

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pun angkat bicara. Menurut direksi perusahaan, dalam praktik kecurangan seperti klaim fiktif memang banyak modus operandi yang dapat dilakukan.

"Ini ada indikasi, KPK sudah berikan data ada sekian klaim kecurangan, banyak macam kecurangannya, umpamanya up coding yang ditenggarai ada satu juta kasus oleh KPK," ujar Direktur bidang Hukum, Komunikasi, dan Hubungan antar Lembaga BPJS Kesehatan, Bayu Wahyudi di Bali, Kamis (23/2/2017).

Bayu menjelaskan, up coding merupakan praktik kecurangan yang dijalankan dengan memanipulasi data pelayanan kesehatan pada pasien yang menjadi peserta BPJS Kesehatan.

"Penyimpangan seperti pasien penyakitnya ringan menjadi komplikasi, kemudian fiktif dibuat seolah-olah pasien berobat atau melahirkan, itu yang ditenggarai KPK lebih dari satu juta kasus," ungkapnya.

Dengan adanya indikasi tersebut, saat ini pihal BPJS Kesehatan akan meningkatkan sistem dengan lebih melibatkan KPK dalam pelaksanaannya dan pengawasannha lebih diperketat.

"Jadi kita ingin transparan akuntabel dan fair, dan kami ingin semua keterbukaan. Sistem kami akan perbaiki, nanti kami langsung connect dengan KPK, kalau ada sesuatu penyimpangan itu ada early warning," tutur Bayu.

Pihaknya merasa prihatin, praktik nakal dan tidak bertanggung jawab masih saja terjadi ditengah masifnya pemberantasan korupsi oleh pemerintah.

"Kami juga prihatin, ini benar-benar harus buanglah mental koruptif dari semua aspek, baik itu perserta, baik itu penyelenggara, baik itu fasilitas kesehatan ayo mulailah move on," pungkas Bayu.

Sebelumnya, Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan menyebut, dalam satu semester pada tahun 2015, ada sekitar 175.000 klaim dari pelayanan kesehatan ke BPJS dengan nilai Rp 400 miliar yang terdeteksi ada kecurangan.

Saat ini, dia menyebut, sudah ada satu juta klaim yang terdeteksi ada kecurangan.

Kompas TV BPJS Masih Defisit Hingga Rp 7 Triliun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Teten Optimistis Ekspor Furnitur RI Capai Rp 79,9 Triliun

Teten Optimistis Ekspor Furnitur RI Capai Rp 79,9 Triliun

Whats New
IHSG Ditutup Naik 36 Poin, Rupiah Menguat

IHSG Ditutup Naik 36 Poin, Rupiah Menguat

Whats New
Asosiasi Furnitur Optimistis Rebut 1 Persen Pangsa Pasar Global di 2024

Asosiasi Furnitur Optimistis Rebut 1 Persen Pangsa Pasar Global di 2024

Whats New
Sasar Milenial, MSIG Life dan Bank BJB Luncurkan Asuransi Jiwa Smile Life Extra Plus

Sasar Milenial, MSIG Life dan Bank BJB Luncurkan Asuransi Jiwa Smile Life Extra Plus

Whats New
Dukung Pengembangan SDM, IWIP-WBN Buka Program Beasiswa untuk Mahasiswa dan Mahasiswi di Halteng dan Haltim

Dukung Pengembangan SDM, IWIP-WBN Buka Program Beasiswa untuk Mahasiswa dan Mahasiswi di Halteng dan Haltim

Whats New
Renovasi hingga Buka Toko Baru, Supra Boga Lestari Siapkan Capex Rp 49,5 Miliar

Renovasi hingga Buka Toko Baru, Supra Boga Lestari Siapkan Capex Rp 49,5 Miliar

Whats New
'Multiplier Effect' Gaji ke-13 PNS, TNI-Polri, dan Pensiunan

"Multiplier Effect" Gaji ke-13 PNS, TNI-Polri, dan Pensiunan

Whats New
Aturan Impor Direvisi, Dunia Usaha: Terima Kasih Pemerintah...

Aturan Impor Direvisi, Dunia Usaha: Terima Kasih Pemerintah...

Whats New
Malaysia Mulai Pangkas Subsidi Solar, Hemat Rp 12,7 Triliun Setahun

Malaysia Mulai Pangkas Subsidi Solar, Hemat Rp 12,7 Triliun Setahun

Whats New
63 Persen Gen Z Sebut Lebih Penting Bawa Smartphone Ketimbang Dompet, Berikut Alasannya

63 Persen Gen Z Sebut Lebih Penting Bawa Smartphone Ketimbang Dompet, Berikut Alasannya

BrandzView
Harga Bitcoin Intip Level Tertinggi Sepanjang Sejarah

Harga Bitcoin Intip Level Tertinggi Sepanjang Sejarah

Whats New
Emiten Ritel RANC Absen Bagi Dividen, Ini Sebabnya

Emiten Ritel RANC Absen Bagi Dividen, Ini Sebabnya

Whats New
Dukung Ekosistem Urban Terintegrasi, Bank Mandiri Perkuat Kemitraan dengan Lippo Group

Dukung Ekosistem Urban Terintegrasi, Bank Mandiri Perkuat Kemitraan dengan Lippo Group

Whats New
OJK: Proses Merger Bank MNC dan Nobu Masih Lanjut, Saat Ini Tahap 'Cross Ownership'

OJK: Proses Merger Bank MNC dan Nobu Masih Lanjut, Saat Ini Tahap "Cross Ownership"

Whats New
Kondisi Perekonomian Global Membaik, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

Kondisi Perekonomian Global Membaik, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com