Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Layani Pelayaran Jakarta-Los Angeles, CMA-CGM Bidik Pasar Kargo 20 Persen

Kompas.com - 23/04/2017, 14:22 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu maskapai asal Perancis Compagnie Maritime d'Affretement - Compagnie Generali Maritime (CMA-CGM) menjalin kerja sama dengan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) II atau Pelindo II/IPC.

Kerja samanya adalah membuka layanan pelayaran kargo langsung Tanjung Priok ke West Coast (Los Angeles dan Oakland) Amerika Serikat dengan sistem weekly call atau sandar mingguan secara rutin.

Senior Vice President CMA-CGM Asia Jean-Yves Duval mengatakan, pihaknya berharap dengan adanya kerja sama dengan IPC ini, pangsa pasar CMA-CGM bisa naik menjadi 20 persen di akhir tahun 2017.

"Kami berharap market share naik jadi 20 persen akhir tahun ini," kata Duval berbincang dengan wartawan, Jakarta, Minggu (23/4/2017).

Duval mengatakan saat ini CMA-CGM Group memiliki empat perusahaan pelayaran di Indonesia, yaitu CMA-CGM ANL, APL, dan CNC yang menguasai pangsa pasar 13 persen.

CMA-CGM juga beroperasi di 159 negara lain selain Indonesia dengan jumlah jaringan seluruh dunia mencapai 600 kantor agen.

Salah satu alasan yang membuat CMA-CGM Group yakin membuka kerja sama pelayaran langsung dengan IPC rute Jakarta-Los Angeles adalah pasar Asia Tenggara dan khususnya Indonesia yang terus tumbuh.

"Kami di industri dimana konsumen selalu mencari pelayanan yang lebih cepat dan lebih baik. Pasar Asia Tenggara adalah pasar yang besar, dan Indonesia peluangnya banyak. Kami yakin akan bisa menjawab kebutuhan konsumen dengan pelayaran langung ke AS," kata Duval.

Sebagai informasi, daya saing Indonesia dibandingkan negara-negara lain di kawasan relatif rendah.

Mengutip data Bank Dunia, indeks kinerja logistik atau Logistic Perfomance Index (LPI) Indonesia pada tahun 2016 berada di peringkat 63 dengan skor 2,98.

Kinerja logistik Indonesia jauh di bawah Malaysia yang berada di peringkat 32 dengan skor 3,43 dan Singapura yang menduduki peringkat 5 dengan skor 4,14.

Ada enam indikator yang digunakan Bank Dunia untuk mengukur LPI, yaitu meliputi bea dan cukai, infrastruktur, kompetensi/kualitas jasa logistik, timeliness, international shipments serta tracking and tracing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com