Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Tegaskan Tidak Cabut Lisensi Qatar Airways, tetapi...

Kompas.com - 07/06/2017, 11:26 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan tidak mencabut lisensi penerbangan Qatar Airways di Indonesia.

Menurut dia, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) hanya akan mengalihkan penerbangan ke Qatar Airways ke empat negara teluk yakni, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Bahrain dengan maskapai lain.

Pengalihan penerbangan ini imbas dari penutupan maskapai asal Qatar ini ke empat negara teluk.

"Pada dasarnya tidak menghilangkan lisensi Qatar Airways di sini, karena hubungan bilateral Qatar dengan kita masih berlangsung," ujar Budi Karya saat ditemui di Tangerang, Rabu (7/6/2017).

"Yang kita antisipasi pergerakan dari indonesia ke negara yang memiliki masalah dengan Qatar, yang kita catat ada empat, dan paling signifikan Arab Saudi, karena arab saudi itu adalah tujuan daripada umrah," tambah dia.

Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) ini menuturkan, Kemenhub telah melakukan pembicaraan dengan pihak Qatar dan Arab Saudi terkait maskapai apa yang digunakan untuk pengalihan penerbangan tersebut.

"Solusinya adalah menggantikan penggunaan Qatar Airways dengan yang lain, hari pertama kita pakai Saudi Airlines. Hari kedua kita pakai Garuda. Untuk hari berikutnya kita bicarakan lagi menggunakan maskapai apa, seperti kemarin di Arab Saudi menggunakan Turkish Airline," jelas dia.

Meski demikian, Budi Karya menjamin penerbangan Qatar Airways dari Indonesia ke selain keempat negara tersebut tetap dilakukan.

"Kesimpulannya kami menyediakan alternatif, bagi penumpang yang tidak bisa menuju arab saudi dengan airline lain. Akan tetapi, ke semua tujuan lain masih tetap menggunakan," pungkas dia.

Sebelumnya, Qatar Airways menyatakan pembatalan semua penerbangan ke Arab Saudi. Keputusan tersebut disampaikan pihak Qatar Airways dalam situs resminya, Senin (5/6/2017).

Mengutip Reuters, keputusan ini menyusul pemutusan hubungan oleh Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Bahrain dengan Qatar.

Alasannya adalah Qatar diduga mendukung kegiatan terorisme. Ini adalah ketegangan terburuk di kalangan negara-negara terkuat di kawasan Arab.

(Baca: Pemerintah Pastikan Jamaah Umrah Qatar Airwas Tetap Laksanakan Ibadah)

Kompas TV Smith: Konflik Negara Arab-Qatar Berujung Krisis Penerbangan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

Whats New
Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

Whats New
Pertagas: Budaya Keselamatan Kerja Bukan soal Mematuhi Aturan, tapi Rasa Bertanggung Jawab

Pertagas: Budaya Keselamatan Kerja Bukan soal Mematuhi Aturan, tapi Rasa Bertanggung Jawab

Whats New
Investasi Reksadana adalah Apa? Ini Pengertian dan Jenisnya

Investasi Reksadana adalah Apa? Ini Pengertian dan Jenisnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com