Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebaran 2017, PT KAI Angkut 5,8 Juta Penumpang

Kompas.com - 14/07/2017, 12:11 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) telah mengangkut penumpang sebanyak 5.850.755 orang untuk Kereta Api (KA) jarak jauh, sedang dan lokal pada masa angkutan Lebaran yang dimulai tanggal 15 Juni 2017 (H-lO) sampai dengan 6 Juli 2017 (H+10) Lebaran.

Adapun jumlah tersebut naik 7 persen dari tahun 2016 sebanyak 5.481.865 penumpang. Direktut Utama PT KAI Edi Sukmoro mengatakan, pelaksanaan angkutan Lebaran 2017 moda transportasi kereta api sukses dan mengalami peningkatan jumlah penumpang dari tahun sebelumnya.

"Tahun ini pelaksanaan angkutan Lebaran dengan kereta api kembali sukses digelar dengan zero accident," ujar Edi saat konfrensi pers di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (14/7/2017).

Edi menjelaskan, dari aspek sarana, KAI telah menyiagakan total 379 perjalanan KA per hari selama masa angkutan Lebaran 2017 yang terdiri dari 333 perjalanan KA reguler dan 46 perjalanan KA tambahan. Kapasitas total seat yang tersedia sebanyak 228.158 seat per hari selama masa angkutan Lebaran 2017.

"Angka ini meningkat 4,96 persen dari masa angkutan Lebaran tahun Ialu," jelasnya.

Angkutan Motor Gratis Edi menambahkan, seperti tahun sebelumnya, pada masa angkutan Lebaran 2017 PT KAI kembali bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan menyelenggarakan angkutan motor gratis.

"Hingga 5 Juli 2017, sebanyak 14.658 unit motor telah diangkut menggunakan KA, meningkat 20 persen dari tahun lalu sebanyak 11.629 unit motor," jelasnya.

Edi menegaskan, pelaksanaan angkutan Lebaran tahun ini dengan moda kereta api kembali sukses seperti tahun-tahun sebelumnya berkat kerja sama dan sinergitas antarlembaga.

"Kami menyampaikan apresiasi kepada pengguna jasa kereta api, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan, TNI, Polri, serta anggota komunitas pecinta KA yang telah mendukung dan menyukseskan penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun ini,” pungkas Edi. 

(Baca: Ada Tiket Palsu, PT KAI Imbau Masyarakat Lebih Berhati-hati)

Kompas TV C5 PT KAI Uji Coba Rute Kereta Ekonomi Premium

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com