Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Tawarkan Shale Gas ke AS

Kompas.com - 27/09/2013, 11:10 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pemerintah Indonesia menawarkan pengembangan shale gas (gas alam yang berasal dari serpihan bebatuan) kepada Pemerintah Amerika Serikat (AS). Tawaran ini disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik dalam pertemuan bilateral dengan delegasi Amerika di rangkaian sela-sela pertemuan ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM) di Nusa Dua Bali. Kamis, (26/9).

"Saat Presiden Obama melawat ke Indonesia untuk bertemu dengan Presiden RI, salah satu agenda pertemuan yang dibahas adalah bagaimana mentransfer teknologi dari Amerika untuk menghemat pemakaian energi dan mengembangkan shale gas, kan mereka sudah menemukan shale gas, kita kan punya sumbernya dan saya minta kepada mereka mulailah terjun di Indonesia untuk mengeksplorasi shale gas,” kata Jero Seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet di Jakarta, Jumat (27/9/2013).

Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang telah lebih dulu mengembangkan shale gas. Dampak dari pengembangan itu, harga gas di AS turun tajam karena ketersediaan gas yang melimpah dari shale gas. Amerika Serikat termasuk sukses dalam mengembangkan shale gas. Di negara tersebut, pengembangan shale gas tidak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar, melainkan sebaliknya dilakukan perusahaan-perusahaan kecil, dengan membentuk asosiasi khusus untuk pengembangan migas non konvensional yang tidak dicampuri oleh perusahaan pendukung lainnya.

Menurut Jero, potensi shale gas Indonesia tersebut termasuk besar. Potensi shale gas Indonesia diperkirakan sekitar 574 TSCF. Lebih besar jika dibandingkan CBM yang sekitar 453,3 TSCF dan gas bumi 334,5 TSCF.

Berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan pemerintah, hingga saat ini terdapat 7 cekungan di Indonesia yang mengandung shale gas dan 1 berbentuk klasafet formation.

Cekungan terbanyak berada di Sumatera yaitu berjumlah 3 cekungan, seperti Baong Shale, Telisa Shale dan Gumai Shale. Sedangkan di Pulau Jawa dan Kalimantan, shale gas masing-masing berada di 2 cekungan. Di Papua, berbentuk klasafet formation. Shale gas adalah gas yang diperoleh dari serpihan batuan shale atau tempat terbentuknya gas bumi. Proses yang diperlukan untuk mengubah batuan shale menjadi gas, sekitar 5 tahun. Pemerintah saat ini tengah menyusun aturan hukum pengembangan shale gas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com