“Kami lihat nanti, berarti ada rute yang ditinggalkan (Merpati). Rute-rute itu dilihat apakah bisa dipakai atau tidak, pasti ada kalkulasi kembali. Kita evaluasi apakah (anak usaha Merpati) menggunakan slot yang ditinggalkan ini, atau apakah membentuk baru tapi tidak membebani slot time yang ada,” kata Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono ditemui di sela-sela Indonesia Investor Forum 3, di Jakarta, Senin (21/1/2014).
Hingga saat ini memang anak usaha Merpati belum terbentuk. Namun, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, anak usahanya itu akan bergerak di lini bisnis yang sama, aviasi atau penerbangan.
Nantinya, anak usaha ini akan bekerja mencari uang untuk menyehatkan induknya. Bambang mengatakan, Kemenhub tidak memberikan batasan maksimal rute penerbangan yang akan diambil anak usahanya Merpati.
Mengenai berapa jumlahnya, tergantung kapasitas perusahaan baru itu. Rencana bisnisnya juga akan dievaluasi oleh Dirjen Perhubungan Udara, Kemenhub. Yang jelas, kata dia, jumlahnya tidak boleh membebani total slot penerbangan.
“Kita nggak ingin, slot rata-rata di atas 64 pergerakan per jam itu terlampaui lagi. Kan kita pindahkan (penerbangan) ke Halim sementara karena itu,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.