Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal 2015, Rupiah Bisa di Kisaran 10.500 Per Dollar AS

Kompas.com - 16/04/2014, 19:53 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mata uang rupiah diprediksi mengalami apresiasi atas dollar AS hingga di bawah Rp 11.000 per dollar AS pada akhir 2014.

"Rupiah akhir tahun bisa di Rp 10.900 per dollar AS. Tapi, ada kemungkinan melemah sedikit di Rp 11.700 di akhir semester satu. Jadi, melemah dulu, kemudian bisa menguat," kata ekonom Standard Chartered Bank, Eric Sugandi, di Jakarta, Rabu (16/4/2014).

Standard Chartered Research memperkirakan pada triwulan II-2014, rupiah akan melemah di level Rp 11.700 per dollar AS dan kembali menguat pada triwulan III-2014 di level Rp 11.300 per dollar AS. Pada triwulan IV-2014, rupiah baru diperkirakan di level Rp 10.900 per dollar AS.

Memasuki triwulan I-2015, rupiah diramalkan kembali menguat di level Rp 10.500 per dollar AS. Pola pelemahan rupiah akan berulang karena pada triwulan II-2015 diperkirakan rupiah kembali tertekan di level Rp 10.800 per dollar AS.

Ekonom senior Standard Chartered Bank, Fauzi Ichsan, menengarai, tekanan rupiah sepanjang semester pertama tahun ini lebih disebabkan faktor risiko politik domestik, defisit neraca transaksi berjalan, di sisi lain dipengaruhi pula oleh kebijakan tapering off Federal Reserve.

Di sisi lain, dia juga melihat, ada kesengajaan Bank Indonesia "mengizinkan" rupiah melemah selama masih sejalan dengan kondisi fundamental Indonesia. BI sengaja memperlambat pertumbuhan impor.

"Kebijakan (BI) tersebut memang mengarah pada menekan curent account defisit (CAD). Sebab, kalau CAD membengkak, rupiah jadi tidak menarik dan menekan ekonomi," katanya.

Selain proyeksi rupiah, hasil riset Standard Chartered juga menunjukkan, prediksi pertumbuhan PDB Indonesia tahun ini 5,8 persen. Tingkat imbal hasil SUN 10 tahun pada akhir tahun sebesar 8 persen, neraca perdagangan diramalkan bakal surplus 10 miliar dollar AS, serta neraca transaksi berjalan sebesar minus 24,9 miliar dollar AS. Sementara itu, cadangan devisa diperkirakan tembus 110 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com