Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Abadi Pantura

Kompas.com - 26/07/2014, 22:23 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
– Jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa kerap menjadi perhatian masyarakat menjalang musim mudik tiba. Selain terkenal kerena menjadi jalur favorit pemudik yang menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur, Pantura juga terkenal karena proyek perbaikan jalannya yang tidak ada habisnya setiap tahun, bahkan dijuluki sebagai proyek abadi.

Menanggapi hal itu, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Dedy Supriadi Priatna mengaku pusing dengan  kerusakan yang terjadi di jalur Pantura secara terus menerus. Namun, menurut dia,  sudah tiga tahun belakangan pemerintah telah memanfaatkan kontrak berbasis kinerja (performance bases contract) untuk kontraktor jalan Pantura.

"Saya pusing juga, itu lagi itu lagi (masalahnya). Untuk jalan Pantura, kita sudah memanfaatkan Kontrak Ber¬basis Kinerja, yaitu kontrak dengan waktu lama sampai lima tahun. Kontraknya dibuat tiga sampai lima tahun dengan perjanjian jika ada kerusakan di bulan Januari dan Februari maka akan diperbaiki oleh kontraktor tersebut,” ujar Dedy saat berbincang bersama wartawan di Kantor Bappenas, Jakarta, Rabu (23/7/2014).

Dia menjelaskan, banyak faktor yang menyebabkan jalur Pantura tersebut harus perbaiki setiap tahun. Salah satu faktor yang paling berdampak terhadap kerusakan jalan menurut dia, adalah tidak sesuainya beban kendaraan dan kepasitas beban jalan.

Ia menilai, kendaraan yang melalui pantura terutama saat mudik angkutan sangat membebani Jalan di Pantura.

Selain itu, Dedi juga mengatakan, bahwa faktor lain yang membuat kerusakan jalan di Pantura menjadi proyek abadi adalah karena terdapatnya operator-operator truk nakal antara lain dengan menggunakan ban yang berat supaya masa pemakaian yang lama.

"Karena kapasitas jalan dengan angkutan tidak seimbang. Saya sudah pernah bicarakan ini, ternyata ini truk-truk yang melalui Pantura memakai ban yang berat sekali, jadi beban jalan di korbankan,” katanya.

Informasi saja, berdasarkan data Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU), selama lima tahun terakhir, pemerintah sudah menggelontorkan Rp 6,58 triliun untuk perawatan jalan sepanjang 1.300 km tersebut.

Pada tahun ini saja, anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk perbaikan Pantura mencapai Rp 1,8 triliun.
baca juga: Pantura Kian Merugikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teten Optimistis Ekspor Furnitur RI Capai Rp 79,9 Triliun

Teten Optimistis Ekspor Furnitur RI Capai Rp 79,9 Triliun

Whats New
IHSG Ditutup Naik 36 Poin, Rupiah Menguat

IHSG Ditutup Naik 36 Poin, Rupiah Menguat

Whats New
Asosiasi Furnitur Optimistis Rebut 1 Persen Pangsa Pasar Global di 2024

Asosiasi Furnitur Optimistis Rebut 1 Persen Pangsa Pasar Global di 2024

Whats New
Sasar Milenial, MSIG Life dan Bank BJB Luncurkan Asuransi Jiwa Smile Life Extra Plus

Sasar Milenial, MSIG Life dan Bank BJB Luncurkan Asuransi Jiwa Smile Life Extra Plus

Whats New
Dukung Pengembangan SDM, IWIP-WBN Buka Program Beasiswa untuk Mahasiswa dan Mahasiswi di Halteng dan Haltim

Dukung Pengembangan SDM, IWIP-WBN Buka Program Beasiswa untuk Mahasiswa dan Mahasiswi di Halteng dan Haltim

Whats New
Renovasi hingga Buka Toko Baru, Supra Boga Lestari Siapkan Capex Rp 49,5 Miliar

Renovasi hingga Buka Toko Baru, Supra Boga Lestari Siapkan Capex Rp 49,5 Miliar

Whats New
'Multiplier Effect' Gaji ke-13 PNS, TNI-Polri, dan Pensiunan

"Multiplier Effect" Gaji ke-13 PNS, TNI-Polri, dan Pensiunan

Whats New
Aturan Impor Direvisi, Dunia Usaha: Terima Kasih Pemerintah...

Aturan Impor Direvisi, Dunia Usaha: Terima Kasih Pemerintah...

Whats New
Malaysia Mulai Pangkas Subsidi Solar, Hemat Rp 12,7 Triliun Setahun

Malaysia Mulai Pangkas Subsidi Solar, Hemat Rp 12,7 Triliun Setahun

Whats New
63 Persen Gen Z Sebut Lebih Penting Bawa Smartphone Ketimbang Dompet, Berikut Alasannya

63 Persen Gen Z Sebut Lebih Penting Bawa Smartphone Ketimbang Dompet, Berikut Alasannya

BrandzView
Harga Bitcoin Intip Level Tertinggi Sepanjang Sejarah

Harga Bitcoin Intip Level Tertinggi Sepanjang Sejarah

Whats New
Emiten Ritel RANC Absen Bagi Dividen, Ini Sebabnya

Emiten Ritel RANC Absen Bagi Dividen, Ini Sebabnya

Whats New
Dukung Ekosistem Urban Terintegrasi, Bank Mandiri Perkuat Kemitraan dengan Lippo Group

Dukung Ekosistem Urban Terintegrasi, Bank Mandiri Perkuat Kemitraan dengan Lippo Group

Whats New
OJK: Proses Merger Bank MNC dan Nobu Masih Lanjut, Saat Ini Tahap 'Cross Ownership'

OJK: Proses Merger Bank MNC dan Nobu Masih Lanjut, Saat Ini Tahap "Cross Ownership"

Whats New
Kondisi Perekonomian Global Membaik, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

Kondisi Perekonomian Global Membaik, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com