"Saya dengan Freeport berhasil membuat pembicaraan untuk agenda procurement mereka yang besar tiap tahun bisa sampai 1,3 billion dollar AS, kira-kira belasan triliun untuk procurement alat produksi maupun konsumsi yang dulunya banyak pakai impor," ujar MS Hidayat di Jakarta, Selasa (26/8/2014).
Dia menjelaskan, Kemenperin sudah mengusulkan agar Freeport memakai alat buatan Indonesia baik procurement untuk alat produksi ataupun technology equipment untuk konsumsi Freeport. Menurut Hidayat, hal tersebut adalah bagian penting dalam perjanjian Freeport dengan pemerintah Indonesia.
Kemenperin pun mengaku sudah mengeluarkan semacam shortlist untuk barang-barang yang sudah dibuat di Indonesia atas dasar daftar barang yang dibutuhkan oleh Freeport per tahun yang nilainya bisa mencapai 1,5 miliar dollar AS.
"Mereka itu harus diusahakan buatan indonesia sepanjang indonesia bisa memproduksi," kata dia. Namun, Hidayat memastikan bahwa penggantian alat-alat Freeport itu tidak mungkin dilakukan seluruhnya.
Setidaknya, Freeport bisa menggunakan alat buatan Indonesia tersebut sampai 40 persen dari total alat-alat yang digunakan Freeport saat ini. "Yang perjanjian itu sudah ditandangani di antara pemerintah, dulu saya lakukan pembicaraannya di sini (di Kantor Menperin)," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.