Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Ada Orang yang Menikmati Pengadaan Impor BBM

Kompas.com - 31/08/2014, 08:49 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Ekonomi Politik Ichsanuddin Noorsy menyetujui wacana pembubaran anak perusahaan Pertamina yaitu Pertamina Energy Trading Limited (Petral). Dia mengataka, banyak pihak-pihak yang bermain dan menikmati keuntungan pengadaan impor BBM oleh Pertamina melalui Petral.

"Ini kan begini, kasus hari ini perubahan 46 juta kiloliter dan pemerintah menjamin tentang kekurangannya, itu memberi dampak anda kalau pergi ke pasar internasional, harga di pasar internasional itu sangat fluktuatif, artinya ada orang yang menikmati pengadaan (impor BBM) ini," ujar Ichsanddin Noorsy di Jakarta, Sabtu (30/8/2014).

Dia menjelaskan, pembubaran Petral merupakan sebuah keharusan karena rawan penyelewengan impor BBM seperti yang terjadi sampai hari ini. Namun, kata Noorsy, sebelum Petral dibubarkan, pemerintah harus terlebih dahulu membentuk semacam perusahaan investasi khusus di bidang energi.

Dengan begitu menurut dia, maka Pertamina bisa melakukan pembelian BBM impor secara mandiri tanpa melalui trader-trader seperti saat ini. Jika pembentukan invesment company di bidang energi tadi sudah selesai, maka pembubaran Petral harus segera dilakukan. "Oh harus itu (Petral dibubarkan), harus harus harus," kata Noorsy.

Ichsanuddin juga mempertanyakan pernyataan VP Coorporate Communication Pertamina Ali Mudakir yang mengatakan bahwa Pertamina sejak 2012 sudah tidak membeli BBM impor dari para trader. Dia pun meminta Ali untuk memberikan bukti nyata dari penyataannya tersebut.

"Mana buktinya pembubaran Petral (Pertamina Energy Trading Limited)?. Mana buktinya kalau memang Pertamina tidak lagi melakukan itu (membeli dari trader)?," kata dia.

Menurut Noorsy, Petral masih melakukan membeli minyak impor dari para trader-trader.
baca juga: Soal Tudingan Mafia Migas di Petral, Ini Jawaban Pertamina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com