Hal itu disampaikan JK, saat hadir dalam acara temu nasabah BankPermata bertajuk "New Era for Better Opportunities" di Jakarta, Rabu (12/11/2014) malam.
"Dengan situasi itu, APBN kurang berdaya, kebijakan lamban, ekonomi melemah, kita masih bisa tumbuh 5,2 persen tahun ini. Dengan diperbaiki sedikit, kita bisa capai 7 persen," tutur JK di Jakarta, Rabu (12/11/2014).
Selain menebar optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi selama 27 menit berbicara, JK juga mengungkapkan bahwa investor yang jeli seharusnya melihat segala kekurangan Indonesia sebagai peluang.
Sebagai contoh, kurangnya pasokan listrik di beberapa titik di Indonesia seharusnya menjadi peluang bagi investor untuk menanamkan modalnya.
"Kita tidak punya infrastruktur. Tapi untuk pengusaha, ini baik. Kurang infrastruktur adalah kesempatan. Kalau listrik suka mati, ini kesempatan bangun listrik," katanya.
Optimisme juga ditunjukkan oleh Plt. Direktur Utama PermataBank, Roy Arfandy. Roy menuturkan, tema yang dipilih oleh perusahaannya memberikan rasa optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi dan kemajuan Bangsa Indonesia.
Selain itu, Roy juga menyatakan harapannya agar informasi dan proyeksi ekonomi di 2015 bisa membuka cakrawala nasabah dalam meraih peluang bisnis.
"Kabinet Kerja pun telah terbentuk sehingga harapan masyarakat dan dunia usahaya yang demikian tinggi tentunya menjadi tantangan pemerintah baru untuk mewujudkannya. Dalam konteks inilah kami di PermataBank menyelenggarakan agenda rutin Economic Outlook dengan tema yang dapat memberikan rasa optimisme kita semua terhadap pertumbuhan ekonomi dan kemajuan Bangsa Indonesia," katanya.
baca juga:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.