Fenomena mahalnya makanan di bandara, menurut mantan Direktur Angkasa Pura (AP) II Eddie Haryoto, diakibatkan adanya pergeseran bisnis AP. "Berbagai cara dilakukan sehingga jangan kaget kalau soto harganya Rp 50.000," ujar Eddie dalam seminar di kantor Angkasa Pura I, Jakarta, Senin (12/1/2014).
Dia menjelaskan, berbagai cara dilakukan AP akibat dari bergesernya bisnis navigasi. Hasilnya, AP kehilangan 40-50 persen pendapatannya. Di sisi lain, akibat kehilangan revenue, kata dia, AP pun mencari cara mendapatkan pemasukan, termasuk dengan meningkatkan biaya sewa bagi pengusaha makanan di bandara.
Sementara itu, terkait dengan infrastruktur bandara, Eddie menyayangkan Bandara Soekarno-Hatta yang tidak bisa dikembangkan secara masksimal. Padahal, kata dia, sejak tahun 2003, sudah ada 8 juta penumpang yang menggunakan bandara yang terletak di Cengkareng itu.
"Susahnya Bandara Soekarno-Hatta masih seperti 2003, hanya tambah dikit," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.