Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Anjlok, Aksi Spekulasi Marak

Kompas.com - 12/03/2015, 10:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
- Terpukulnya rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) hingga di atas Rp 13.000 per dollar AS mulai memicu aksi spekulasi di tengah masyarakat.

Apalagi, merujuk data kurs tengah Bank Indonesia (BI), Rabu (11/3/2015), rupiah kembali melemah 0,80 persen ke posisi Rp 13.164 dari hari sebelumnya di level Rp 13.059 per dollar AS. Bloomberg juga merekam penurunan rupiah 0,75 persen ke posisi Rp 13.192.

Ini pula yang memacu   transaksi di sejumlah tempat penukaran valuta asing  (valas) atau money changer.  Ambil contoh di PT International Valas. Tempat penukaran valas di Jalan Puri Indah Raya, Jakarta ini dalam sepekan terakhir banyak konsumen memborong dollar AS. "Saat ini,  penjualan kami mencapai 30.000 dollar AS per hari, naik dari biasanya hanya 10.000 dollar AS," ujar Ayu, staf pemasaran Internasional Valas

Adapun di Tri Tunggal Money Changer, tempat penukaran valas di Gedung Blok M Plaza, Jakarta mengurai ceruta beda. Yohanes Budi, Manajer Tri Tunggal Money Changer  bilang, banyak konsumen kini menjual dollar AS. "Dalam dua hari atau tiga hari terakhir, transaksi penjualan dollar naik tinggi," kata Yohanes kepada Kontan.

Catatan Yohannes, Tri Tunggal kini bisa membeli dollar dari konsumen sebanyak 20.000 dollar AS dari sebelumnya hanya 5.000 dollar AS hingga 7.000 dollar AS per hari. "Di sini, pembelian dollar tidak naik banyak. Mungkin orang sudah terlalu khawatir dollar terlalu tinggi," ucap Yohanes.

Kemarin, Tri Tunggal mematok kurs jual dollar sebesar Rp 13.180, sementara kurs beli Rp 13.150. Yohanes yang sudah puluhan tahun menggeluti bisnis valas memprediksi, depresiasi rupiah masih bisa berlanjut. Hitungan dia, sejak awal tahun rupiah sudah turun Rp 1.000 per dollar AS. "Bukan tak mungkin, akhir tahun nilai tukar rupiah tembus Rp 15.000," ujarnya.

Kurs jual dollar AS di sejumlah money changer di Jakarta juga naik tinggi. Bahkan ada yang sampai Rp 13.300.

Muhammad Idrus, Ketua Umum Asosiasi Pedagang Valuta Asing (APVA) mengatakan, berdasarkan pengalaman, jika terjadi depresiasi  rupiah, masyarakat cenderung memborong dollar AS.

Menurutnya,  pemerintah dan Bank Indonesia (BI) lambat bertindak.  Antisipasi seharusnya sudah dilakukan jauh-jauh hari agar tak terjadi aksi spekulasi. "Pemerintah tak aware.  Ini membahayakan, posisi rupiah kini terendah sejak 15 tahun lalu," ujar Idrus yang juga pemilik money changer Inter Kinan Pratama itu. (Dea Chadiza Syafina, Yuwono Triatmodjo)

Berikut kurs jual-beli dollar di sejumlah money changer Jakarta (per 11 Maret 2015)

Money Changer Jual Beli
Ayu Masagung Money Changer 13.270 13.195
Dollarindo 13.200 13.100
VIP Money Changer and Remittance 13.200 13.170
BMP Money Changer  13.204 13.000
International Valas  13.265 13.165
Dwikarsa Usahatama Valasindo 13.300 13.000
Dua Sisi Money Changer  13.240 13.090
Porto Valas 13.225 13.185
Sari Valuta Asing 13.215 13.050
Tri Tunggal Money Changer 13.180 13.150
Sumber wawancara Kontan    

baca juga: "It’s Time to Sell Dollars.."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com