Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri ESDM: Tarif Listrik Pelanggan 450 VA Tidak Akan Naik

Kompas.com - 09/11/2015, 11:46 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memutuskan untuk tetap memberikan subsidi listrik bagi pelanggan PLN dengan daya 450 VA.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, keputusan tersebut diambil dalam rapat kabinet terbatas pekan lalu, dengan melihat berbagai pertimbangan.

"Ratas kabinet pada Rabu pekan lalu sudah memutuskan bahwa 450 VA tidak akan ada perubahan," kata Sudirman di Jakarta kemarin Minggu (8/11/2015).

Sementara itu, Sudirman menuturkan, untuk pelanggan PLN dengan daya 900 VA akan dilakukan penyisiran. Penyisiran dilakukan oleh tim yang terdiri dari TNP2K, petugas kelurahan, serta PLN.

Dalam penyisiran itu nantinya petugas akan mengecek barang-barang apa saja yang dipunyai penghuni rumah. Dari situ akan diputuskan apakah pelanggan bersangkutan masih layak menikmati subsidi listrik.

"Dengan itu kita akan memutuskan ke depan kebijakannya seperti apa. Tapi yang 450 VA jelas tidak ada perubahan, tidak ada kenaikan," kata Sudirman.

Dalam kesempatan sama, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman menjelaskan, jika dikombinasikan antara data pelanggan PLN dan data TNP2K, maka diketahui sebanyak 70 persen pelanggan 900 VA, bukan termasuk masyarakat miskin dan rentan miskin.

Jumlah pelanggan PLN daya 900 VA ada sebanyak 20,23 juta orang. Sedangkan yang termasuk masyarakat miskin dan rentan miskin hanya 6,3 juta orang.

"Artinya 70 persen dari pengguna 900 VA sebenarnya tidak berhak mendapatkan subsidi. Sehingga nanti akan disisir berdasarkan identitas itu tadi," ucap Jarman.

Penyisiran tersebut, lanjut Jarman, membutuhkan waktu empat bulan. Sementara itu, dari 25,15 juta orang pelanggan PLN daya 450 VA, mayoritas pelanggan masuk dalam golongan masyarakat miskin dan rentan miskin.

"Itulah kenapa diputuskan bahwa 450 VA tetap dapat (subsidi listrik)," kata Jarman.

baca juga: BPS: Jika Subsidi Listrik Dicabut, Angka Kemiskinan Bertambah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com