Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Pusing, Tahun Depan Kelebihan Solar sampai 400.000 Barrel Per Bulan

Kompas.com - 20/11/2015, 13:47 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Pertamina (Persero) menyampaikan kegelisahannya lantaran produksi solar murni tahun depan telah melebihi kebutuhan domestik. Itu pun dengan penerapan kewajiban penggunaan biodiesel 15 persen.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Bambang menuturkan, pihaknya semakin bingung lantaran pada tahun depan, perseroan harus mengimplementasikan mandatory biodiesel 20 persen.

Ahmad menjelaskan, kelebihan produksi solar disebabkan beberapa faktor. Pertama, peningkatan di kilang Pertamina di beberapa tempat telah selesai. Salah satunya adalah proyek pembangunan kilang residual fluid catalytic cracker (RFCC) di Cilacap.

Kedua, konsumsi solar murni dari pasar domestik juga menurun lantaran perlambatan ekonomi.

Ketiga, naiknya porsi campuran nabati (FAME) dari 15 persen menjadi 20 persen pada tahun depan juga otomatis akan mengurangi permintaan terhadap solar murni.

"Jadi, bingung juga kami. Perkiraan kelebihannya tahun depan 400.000 barrel per bulan," ungkap Ahmad di Jakarta, Jumat (20/11/2015).

Kondisi ini akan dibicarakan dengan pemerintah. Menurut dia, ada dua pilihan yang bisa diambil.

Opsi pertama, solar murni diekspor, atau kedua, solar murni produksi Pertamina dibeli oleh badan usaha lain, seperti PLN.

Akan tetapi, Ahmad mengakui, kandungan sulfur dalam solar murni yang masih tinggi membuat harga solar tidak menarik untuk diekspor, alias terlalu murah.

"Solar yang diekspor Pertamina masih murah karena belum mengikuti low sulfur contain," ucap Ahmad.

Namun, dia berharap kelebihan solar murni produksi Pertamina ini bisa diserap pasar dalam negeri.

Pertamina pun akan mengusulkan kepada pemerintah untuk tidak memberikan izin impor solar kepada badan usaha lain.

"Kalau (produksi) dalam negeri sudah cukup dan lebih, apakah diizinkan untuk impor? Ya usulan kami, kalau ada produksi lebih, ya tidak ada izin impor. Sisa dari Pertamina ya harus dibeli oleh badan usaha yang lain," pungkas Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asosiasi Soroti Aturan Impor yang Berubah-ubah dan Dampaknya ke Industri Dalam Negeri

Asosiasi Soroti Aturan Impor yang Berubah-ubah dan Dampaknya ke Industri Dalam Negeri

Whats New
23,7 Persen Investor Kripto dari Kalangan Mahasiswa, PINTU Gelar Edukasi di Unair

23,7 Persen Investor Kripto dari Kalangan Mahasiswa, PINTU Gelar Edukasi di Unair

Whats New
Kredit Perbankan Tumbuh ke Level Tertinggi dalam 5 Tahun

Kredit Perbankan Tumbuh ke Level Tertinggi dalam 5 Tahun

Whats New
Danone Indonesia Dukung Pengelolaan Air Berkelanjutan

Danone Indonesia Dukung Pengelolaan Air Berkelanjutan

Whats New
Cara Tarik Tunai dengan QRIS

Cara Tarik Tunai dengan QRIS

Work Smart
Bantu Organisasi Makin Efisien di Era Digital, Platform Digital SoFund Kembangkan Fitur Andal

Bantu Organisasi Makin Efisien di Era Digital, Platform Digital SoFund Kembangkan Fitur Andal

Whats New
Bank Jago Angkat Supranoto Prajogo jadi Direktur

Bank Jago Angkat Supranoto Prajogo jadi Direktur

Whats New
Citi Indonesia 'Ramal' The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan hingga Satu Persen Sepanjang 2024

Citi Indonesia "Ramal" The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan hingga Satu Persen Sepanjang 2024

Whats New
Gandeng UGM, Kementan Berikan Bantuan Benih Padi Varietas Gamagora 7 di Sisipan Lahan Perkebunan

Gandeng UGM, Kementan Berikan Bantuan Benih Padi Varietas Gamagora 7 di Sisipan Lahan Perkebunan

Whats New
Tips Hindari Pembobolan Rekening lewat Nomor HP yang Sudah Hangus

Tips Hindari Pembobolan Rekening lewat Nomor HP yang Sudah Hangus

Whats New
Bersama Kementerian BUMN, Bank Mandiri Gelar Program Mandiri Sahabat Desa di Morowali

Bersama Kementerian BUMN, Bank Mandiri Gelar Program Mandiri Sahabat Desa di Morowali

Whats New
Sambangi Paris, Erick Thohir Bertemu Presiden Perancis dan Presiden FIFA

Sambangi Paris, Erick Thohir Bertemu Presiden Perancis dan Presiden FIFA

Whats New
Buka Kantor Baru, Sucofindo Sasar Pasar Perusahaan Tambang di Sulteng

Buka Kantor Baru, Sucofindo Sasar Pasar Perusahaan Tambang di Sulteng

Whats New
Anak Usaha Pertamina Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Usia 35 Tahun Bisa Daftar

Anak Usaha Pertamina Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Usia 35 Tahun Bisa Daftar

Work Smart
Garuda Indonesia Angkat Mantan KSAU Fadjar Prasetyo Jadi Komisaris Utama

Garuda Indonesia Angkat Mantan KSAU Fadjar Prasetyo Jadi Komisaris Utama

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com