Dia menilai, perbankan Indonesia pasti kalah jika dipaksakan untuk bersaing dengan perbankan Singapura atau Malaysia.
"Saya lebih senang jika bank-bank Indonesia tidak sok jago bersaing dengan bank-bank di Singapura atau Malaysia. Pasti kalah," ujar Rizal.
Menurut dia, perbankan Indonesia sudah terbiasa dengan selisih bunga pinjaman sebesar 6 hingga 7 persen. Hal ini menunjukan kompetisi antar bank di Indonesia belum tajam.
Dia menuturkan, walaupun jumlah bank di Indonesia banyak, terapi kompetisinya belum tajam. "Logikanya kalau banyak bank kompetisinya harusnya makin tajam," ujar Rizal.
Karena kompetisi yang tidak tajam, kata dia, inovasi bank di Indonesia tidak setajam bank-bank di Singapura atau Malaysia. Maka, Rizal menyarankan bank Indonesia akan lebih baik jika masuk ke negara-negara ASEAN yang masih berkembang.
"Saya lebih suka jika bank Indonesia masuk ke negara-negara seperti Myanmar, Laos atau sebagainya," ujar mantan menteri Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid ini.
"Kalau masuk ke Laos, Myanmar dan Vietnam kita pasti jadi raja. Barangkali 10 tahun lagi baru masuk ke Malaysia atau Singapura," tambah Rizal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.