Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Ada BPJS Kesehatan, Kenapa Masih Perlu Asuransi Biasa?

Kompas.com - 04/03/2016, 13:04 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai perusahaan ada yang mengambil kebijakan untuk mengambil proteksi dari asuransi swasta, meskipun karyawannya telah ikut BPJS Kesehatan.

Kalau memang sudah ada BPJS Kesehatan, mengapa masih perlu proteksi dari asuransi kesehatan swasta?

Kepala Humas BPJS Kesehatan Irfan Humaidi menjelaskan, karyawan di institusinya dan karyawan lain yang telah memiliki BPJS Kesehatan dapat menikmati fasilitas coordination of benefit (CoB) dengan asuransi Inhealth asalkan menanggung sendiri biaya premi rutin.

Irfan menjelaskan, ada beberapa hal yang menjadi alasan mengapa banyak orang masih membutuhkan asuransi biasa meski sudah menjadi peserta BPJS Kesehatan.

"Untuk level tertentu, mereka sebelumnya terbiasa di kelas VIP, sedangkan program JKN tidak ada kelas VIP," terang Irfan kepada Kompas.com, Kamis (3/3/2016) malam).

Dengan demikian, fasilitas CoB kerap dipilih oleh banyak karyawan atas dasar kepentingan untuk naik kelas perawatan ke jenjang VIP.

Kondisi seperti ini, ungkap Irfan, kerap terjadi pada level manajer ke atas di masing-masing perusahaan.

Di samping itu, Irfan menjelaskan pula ada alasan lain yang kerap terjadi, misalnya sebelum menjadi peserta BPJS Kesehatan, karyawan telah menggunakan asuransi swasta dengan premi tertentu.

Kemudian, setelah BPJS Kesehatan diwajibkan, maka karyawan diharuskan pula menjadi peserta BPJS Kesehatan.

"Setelah ikut BPJS Kesehatan, maka biayanya sangat jauh di bawah biaya (premi asuransi swasta). Sehinggal sisa bujet tersebut tetap dialokasikan untuk on top benefit, sehingga secara total biaya tetap seperti sebelumnya," tutur Irfan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

Whats New
BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

Whats New
ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com