Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbankan Australia Bersiap Hadapi Kenaikan Utang Korporasi

Kompas.com - 07/03/2016, 08:14 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Bloomberg
KOMPAS.com - Perbankan Australia bersiap hadapi masa sulit akibat naiknya utang korporasi seiring dengan menurunnya sektor pertambangan.

Padahal, perbankan Australia baru saja menghadapi kenaikan kecukupan modal minimum dan menurunnya pasar perumahan.

Provisi akibat memburuknya utang pada para bank pemberi pinjaman diperkirakan akan naik pada level tertinggi dalam delapan tahun terakhir di 2018.

Hal itu seiring meningkatnya kemungkinan gagal bayar (default) pada sektor pertambangan, agrikultural dan sektor industri berbasis susu, menurut survei Bloomberg.

Investor sebelumnya sudah dikejutkan dengan menurunnya pertumbuhan laba dalam enam tahun terakhir pada empat bank pemberi pinjaman terbesar pada periode laporan terakhir.

Turunnya harga komoditas menyurutkan kinerja sektor pertambangan dan angka pengangguran meningkat, maka kecil kemungkinan ruang untuk perubahan.

"Kami semua mewaspadai perbankan," kata Anton Tagliaferro, yang mengendalikan 4,3 miliar dollar AS dana, termasuk saham Commonwealth Bank of Australia, Westpac Banking Corp. dan National Australia Bank Ltd.

Tagliaferro adalah direktur investasi di Investors Mutual Ltd di Sydney.

"Akan ada dilusi ketika mereka menerbitkan saham baru. Hal itu bersama dengan utang yang buruk, akan mempersulit penerimaan perbankan naik secara substansial dalam beberapa tahun mendatang," kata dia.

Tiga bank bersama dengan Australia & New Zealand Banking Group Ltd. disebut sebagai empat pilar sebab ada kebijakan yang tidak bisa memaksa mereka untuk merger menjadi satu entitas.

Empat bank ini harus menaikkan modal minimum 20 miliar dollar Australia pada tahun lalu untuk memenuhi ketentuan regulator.

Kombinasi utang di empat bank ini mencapai 3,8 miliar dollar Australia, atau naik 9,3 persen dari 2014. Atau menjadi yang pertama sejak enam tahun terakhir.

Empat bank ini juga menghadapi rekor kenaikan utang baru yang diperkirakan mencapai 7,2 miliar dollar Australia pada 2018, atau yang tertinggi sejak 2010, menurut lima analis yang disurvey Bloomberg.

Provisi untuk utang buruk dan utang meragukan turun 5,4 miliar dollar Australia antara 2010-2015. Hal ini membantu empat bank tersebut meraup untung selama enam tahun berturut-turut.

Utang buruk turun 0,9 persen di 2010, menurut Reserve Bank of Australia.

Kombinasi pertumbuhan laba di ANZ Bank, Commonwealth dan Westpac diperkirakan turun 4,5 persen per tahun selama empat tahun hingga 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com