JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Maryono menyatakan pihaknya masih mengkaji rencana "spin off" unit usaha syariah (UUS) menjadi bank syariah. Pasalnya, status UUS BTN belum berubah meski kinerjanya baik.
Dalam laporan kinerja keuangan kuartal I 2016, kinerja UUS BTN tercatat baik. Total aset mencapai Rp 14,7 triliun, tumbuh 29,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 11,4 triliun.
"Kita ingin spin off unit usaha syariah, tapi sekarang sedang mengkaji," kata Maryono di Jakarta, Senin (25/4/2016).
UUS BTN, sebut Maryono, juga mencatat peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) menjadi sebesar Rp 12 triliun pada kuartal I 2016.
Capaian ini tumbuh 34,4 persen dibandingkan Rp 8,9 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Dari sisi pembiayaan, UUS BTN membukukan pertumbuhan sebesar 20,4 persen pada kuartal I 2016 menjadi Rp 11,6 triliun.
Pada periode yang sama tahun lalu, pembiayaan yang disalurkan UUS BTN mencapai Rp 9,6 triliun. "Dari sisi keuntungan, UUS BTN mencatatkan keuntungan sebesar Rp 70,3 miliar atau tumbuh 30 persen dari 2015 yang sebesar Rp 54 miliar," jelas Maryono.