Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi XI Fraksi PKS Nilai Pembahasan RUU "Tax Amnesty" Kurang Terbuka

Kompas.com - 14/07/2016, 18:30 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fraksi PKS, Ecky Awal Mucharam menilai pembasahan Rancangan Undang-undang (RUU) pengampunan pajak atau tax amnesty yang dilakukan oleh pihak Komisi XI dengan Pemerintah kurang terbuka. Hal itu yang menyebabkan terjadinya perdebatan di antara lapisan masyarakat.

"Saya sangat menyesalkan, proses pembahasan tax amnesty itu dalam kondisi rapat tertutup, saya yang termasuk mendorong pembahasan terbuka," katanya dalam sebuah diskusi yang bertema "Ada Apa Dibalik UU Tax Amnesty" di Jakarta, Kamis (14/7/2016).

Ecky mengatakan munculnya gugutan dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) terhadap Undang-undang (UU) Tax Amnesty adalah hal yang wajar. Karena menurut dia banyak kejanggalan yang ditemukan oleh LSM.

"Jadi tiba-tiba publik kaget, tau-tau sudah ada UU tax amnesty, jadi seharusnya tidak ada lagi perdebatan soal tax amnesty ini," ucapnya.

Ecky mengungkapkan dengan adanya kebijakan tax amnesty justru untuk memberikan kesempatan kepada pengemplang pajak untuk mengembalikan hartanya yang tidak tahu sumbernya. Padahal, selama ini yang membayar pajak dengan teratur pajak adalah masyarakat kecil.

"Kalau kita lihat kontibusi terbesar pajak adalah dari PPN yang kebanyakan dari rakyat kecil, sekarang kita liat di sisi lain ada sekitar 60 ribu orang yang memiliki aset di luar negeri, Rp 11 ribu triliun asetnya belum dilaporkan, menurut UU tata perpajakan mereka pasti sudah salah," tandasnya.

"Ini Menurut BI lho ya, ada sebagian besar aset yang dideklarasikan adalah transaksi ilegal, atau transaksi yang tidak halal, yang merupakan pelanggaran UU, bisa korupsi, penyelundupan dan pencucian uang," pungkasnya. (Baca: Pengamat: Penggugatan UU "Tax Amnesty" Karena Kurang Sosialisasi)

 

Kompas TV Perhimpunan Advokat Gugat UU "Tax Amnesty"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com