Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fed New York: Dampak "Brexit" terhadap AS Sulit Diukur, tetapi...

Kompas.com - 01/08/2016, 12:39 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com - Presiden Federal Reserve Bank of New York William C Dudley menyatakan, dampak potensial dari keputusan referendum di Inggris masih sulit untuk diukur. Meski demikian, perlambatan pertumbuhan ekonomi Inggris akan terus dipantau.

"Salah satu hal yang sulit diukur adalah dampak potensial dari hasil referendum terakhir di Inggris. Sangat diantisipasi bahwa pertumbuhan Inggris akan melambat sebagai konsekuensinya," kata Dudley pada acara BI-Federal Reserve Bank of New York Joint International Seminar di Hotel Sofitel Nusa Dua, Bali, Senin (1/8/2016).

Menurut Dudley, dampak langsung perlambatan pertumbuhan ekonomi Inggris terhadap perdagangan AS hampir sangat kecil.

Ia menambahkan, total ekspor AS ke Inggris hanya 0,7 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Inggris.

Namun, tetap ada beberapa kanal lain yang dapat menyalurkan dampak Brexit terhadap aktivitas ekonomi AS.

Ini termasuk potensi efek merugikan terhadap kegiatan ekonomi Eropa yang dapat berpengaruh terhadap sistem perbankan global dan kondisi pasar keuangan yang lebih luas.

Dudley menjelaskan, dampak Brexit terhadap pasar keuangan global bersifat jangka pendek. Adapun kondisi pasar keuangan AS pun masih tetap suportif.

"Namun demikian, saya percaya bahwa potensi dampak susulan menimbulkan menimbulkan risiko penurunan jangka menengah untuk ekonomi global, dan bahwa risiko ini perlu dipantau," ujar Dudley.

Ia menyatakan, perekonomian AS dapat tumbuh 2 persen dalam 18 bulan ke depan. Menurut dia, hal yang perlu diperhatikan adalah ekonomi AS perlu terus memperoleh dorongan dari konsumsi dan arah kebijakan fiskal yang masih stimulatif.

"Langkah pertumbuhan ini cenderung terus menyerap kondisi pasar tenaga kerja dan mendukung inflasi sesuai target kami, yakni 2 persen," ungkap Dudley.

Kompas TV The Fed Naikkan Bunga?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com