Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank BJB Kaji Rencana Penerbitan Saham Baru

Kompas.com - 21/09/2016, 11:31 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) masih mengkaji rencana penerbitan saham baru dan rights issue (hak memesan efek terlebih dahulu/HMETD).

"Perseroan saat ini masih melakukan analisis dan kajian terhadap rencana penerbitan saham baru dan mekanisme yang akan digunakan," ujar Direktur Utama Bank BJB Ahmad Irfan di MCU PON Bandung, Rabu (21/9/2016).

Menurut dia, sejauh ini kinerja saham Bank BJB sangat bagus. Bahkan pada 8 September 2016 lalu saham bank BJB mencapai kenaikan 141,8 persen dibandingkan 8 September 2015.

Sedangkan untuk jangka waktu satu bulan, saham Bank BJB per 8 September 2016 naik 1,5 persen dibandingkan saham Bank BJB per 8 Agustus 2016, di level 1.705.

Menurut Ahmad Irfan, secara tahunan kenaikan saham Bank BJB tersebut merupakan yang tertinggi bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

“Kinerja Bank BJB yang terus tumbuh positif dan proyeksinya ke depan mempengaruhi harga saham Bank BJB," papar dia.

Dia menjelaskan, penyaluran kredit Bank BJB pada kuartal II 2016 mencapai Rp 60,1 triliun atau tumbuh sebesar 15,2 persen per tahun. Sedangkan pencapaian laba bersih sebesar Rp 905 miliar atau tumbuh 56,3 persen per tahun.

Kenaikan harga saham Bank BJB saat ini dinilai Ahmad Irfan sebagai bentuk apresiasi terhadap perkembangan kinerja Bank BJB dan proyeksi kinerja ke depan di mana secara kapitalisasi pasar Bank BJB saat ini mencapai sekitar Rp 16,2 triliun.

Kinclong

Dihubungi secara terpisah, analis Sekuritas Ciptadana Syaiful Adrian menilai kinclongnya harga saham Bank BJB ini ditentukan oleh setidaknya dua faktor.

Pertama, penurunan Non Performing Loan (NPL/tingkat kredit macet) yang cukup signifikan dalam rentang setahun terakhir. Kedua, karena adanya kenaikan margin perseroan.

“Bank BJB ini agak unik karena dari 2015-2016, NPL-nya turun. Sementara bank lain justru naik. Bahkan Bank BJB masih memiliki prospek ke depan dalam hal menaikkan margin, selama kebijakan Bank Indonesia masih longgar,” kata Syaiful.

Selain itu, Bank BJB memiliki segmentasi khusus. Inilah yang membuat BJB bisa menurunkan NPL. Sektor utama Bank BJB yakni sektor konsumer, sementara NPL banyak terpukul di sektor komersial dan korporat.

"Bank BJB tidak banyak bermain di sana (komersial dan korporat)," tutupnya.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan saham Rabu (21/9/2016) pukul 11.26 WIB, saham Bank BJB dengan kode saham BJBR tercatat turun 25 poin atau turun 1,50 persen ke level 1.640. Dalam setahun, return saham Bank BJB sudah mencapai 171,90 persen.

Kompas TV BJB Paling Bersinar di 2015
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com