Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Mayapada Tetapkan Harga "Rights Issue" Rp 1.630 Per Saham

Kompas.com - 22/09/2016, 15:00 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

Kompas TV BEI Ajak Perusahaan untuk "Go Public"

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mayapada International Tbk (MAYA) berencana menerbitkan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue dengan menetapkan harga pelaksanaan Rp 1.630 per lembar saham.

Dalam keterbukaan informasi yang dipublikasikan Kamis (22/9/2016), Bank Mayapada akan melepas 614,91 juta lembar saham dengan nominal Rp 100 untuk menambah modal perseroan.

Dengan strategi ini, perseroan berharap dapat penambahan modal, sehingga modal perseroan bisa menyentuh Rp 1 triliun.

Penerbitan HMETD ini akan dibagikan ke para pemegang saham yang namanya tercatat dalam DPS perseroan pada 10 November 2016 pukul 16.00 WIB secara proporsional sesuai dengan kepemilikan saham dari masing-masing pemegang saham tersebut.

Adapun, dengan ketentuan setiap pemegang saham yang memiliki tujuh saham akan memeroleh 1 HMETD di mana 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham.

Manajemen menyatakan, seluruh dana yang diperoleh dari rights issue ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan dipergunakan seluruhnya oleh perseroan untuk memperkokoh struktur permodalan dalam meningkatkan aktiva produktif dalam bentuk kredit.

Rencananya, HMETD dalam bentuk elektronik akan didistribusikan ke dalam Rekening Efek di KSEI atau didistribusikan kepada pemegang saham melalui Pemegang Rekening KSEI selambat-lambatnya pada tanggal 11 November 2016.

HMETD ini dapat dijual atau dialihkan selama masa perdagangan HMETD yaitu mulai tanggal 16 November 2016 sampai dengan tanggal 22 November 2016.

Para pemegang HMETD yang bermaksud mengalihkan haknya tersebut dapat melaksanakannya baik melalui BEI maupun di luar bursa sesuai dengan peraturan pasar modal.

Menilik kinerja Bank Mayapada, pada semester I 2016 laba bersih perseroan tercatat meningkat 67,74 persen dari Rp 327 miliar di semester I 2015 menjadi Rp 548 miliar di semester I 2016.

Kenaikan laba ditopang pendapatan bunga yang naik 21,7 persen dari Rp 2,3 triliun di semester I 2015 menjadi Rp 2,8 triliun di semester I 2016. Laba per saham pun tercatat naik menjadi Rp 127,49 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 4,8 per saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com