Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daya Tarik Batam di Mata Investor Jepang Kian Redup

Kompas.com - 24/10/2016, 12:40 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak beberapa dekade lalu, banyak investor Jepang yang menanamkan modalnya di Indonesia.

Pasalnya, Indonesia dianggap memiliki potensi besar yang memikat investor Jepang, yakni sebagai negara dengan ekonomi dan jumlah penduduk terbesar di Asia Tenggara.

Daiki Kazugahara, direktur Organisasi Perdagangan Luar Negeri Jepang mengungkapkan, sejak tahun 2009 kembali dimulai gelombang perusahaan Jepang yang masuk ke Indonesia. Adapun hingga semester I 2016, nilai investasi Jepang di Indonesia mencapai 2,8 miliar dollar AS.

"Sektor-sektor investasi Jepang berbagai sektor, seperti otomotif roda dua dan roda empat, makanan dan minuman, barang-barang rumah tangga, logistik, TI (teknologi informasi), restoran, dan ritel," kata Kazugahara pada acara Investor Forum Jepang di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Senin (24/10/2016).

Kazugahara mengungkapkan, salah satu destinasi investasi pilihan investor Jepang di Indonesia adalah Batam, Kepulauan Riau.

Saat ini, paling tidak ada 27 perusahaan Jepang yang beroperasi di Batam. Pada era tahun 1990-an, imbuh Kazugahara, Batam mendapatkan perhatian dari para investor Jepang sebagai basis ekspor.

Sehingga, cukup banyak perusahaan Jepang yang mendirikan usahanya di sana dalam berbagai sektor, salah satunya adalah sektor elektronik.

"Akhir-akhir ini dalam memilih tujuan investasi yang tepat dan optimal, memang daya tarik Batam semakin menurun," jelas Kazugahara.

Menurut Kazugahara, investor Jepang saat ini memandang daya tarik dan daya saing Batam sebagai tujuan investasi kian menurun.

Padahal, Batam merupakan pintu gerbang atau gateway investasi antara Indonesia dengan negara-negara lainnya.

Oleh sebab itu, kata Kazugahara, investor Jepang mengharapkan adanya pemulihan fungsi Batam sebagai pintu gerbang tersebut.

"Agar memulihkan fungsi Batam sebagai gateway, jembatan masuk Indonesia dengan negara-negara lain, kami sangat memiliki perhatian dan harapan agar memperoleh informasi terkait upaya yang akan dilakukan pemerintah dan deregulasi," ujar Kazugahara.

Kompas TV Cegah Virus Zika, Suhu Tubuh Penumpang Diperiksa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Whats New
Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com