Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maraknya IoT Akan Mengubah Peta Bisnis TIK di Indonesia

Kompas.com - 16/12/2016, 17:02 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.comInternet of Things (IoT) diprediksi akan menjadi “Next Big Thing” yang akan sangat drastis mengubah tata cara dan gaya hidup masyarakat Indonesia. Dengan demikian, industri teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pun harus menyesuaikan tren perubahan ini.

Hal itu disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara kala meresmikan Indonesia IoT Forum di sela-sela HUT ke-5 IndoTelko, Kamis (15/12/2016).

Menurut dia, dalam dunia IoT, teknologi informasi yang dulu hanya connecting people nantinya akan menghubungkan manusia dengan mesin atau mesin dengan mesin.

"IoT akan berkontribusi banyak dalam memudahkan kehidupan manusia dari sisi otomatisasi, tetapi juga harus diantisipasi dampaknya bahkan sampai langkah mitigasinya,” ungkap Rudiantara.

Mengutip data yang dikeluarkan IDC, Rudiantara mengatakan, secara bisnis potensi IoT di kawasan Asia Pasifik (tidak termasuk Jepang) lumayan menjanjikan.

Indonesia dalam data tersebut diprediksi akan menempati urutan keempat sebagai negara dengan belanja perangkat IoT terbesar di kawasan tersebut setelah Tiongkok, Korea Selatan, India, diikuti oleh Australia.

“Saya menyampaikan apresiasi atas terbentuknya forum ini agar bisa menjadi mitra diskusi bagi pemerintah dalam rangka menyiapkan strategi dan regulasi yang menjadi tuntutan IoT di Indonesia,” katanya.

Founder Indonesia IoT Forum Teguh Prasetya mengungkapkan, penetrasi internet sudah melebihi 51 persen dari populasi penduduknya.

Dengan jumlah sekitar 137 juta pengguna, diprediksikan akan memiliki perangkat IOT sebesar 1,2 kali populasi penduduk Indonesia pada tahun 2020.

Dijelaskannya, teknologi ini diwujudkan dalam spektrum ekosistem yang luas mulai dari produk sensor, jaringan, sistem manajemen, hingga aplikasi dan konten yang mengambil keuntungan dari kemajuan dalam dunia komputasi, miniaturisasi elektronik dan interkoneksi jaringan untuk menawarkan kemampuan baru yang sebelumnya tidak mungkin.

Pengembangan dan perluasan perangkat IOT dalam skala besar menjanjikan untuk mengubah banyak aspek dari cara hidup kita.

“Atas dasar inilah maka kita secara bersama-sama para anggota pendiri yang lain membentuk Indonesia IOT Forum, yang menyadari pentingnya edukasi yang secara mendasar akan berpengaruh besar terhadap perkembangan IOT di Indonesia,” katanya.

Forum ini diwakili oleh para penyedia sensor, penyedia jaringan dan gateway, penyedia platform manajemen dan penyedia aplikasi, hingga konten IOT bersama dengan akademisi, praktisi, regulator, komunitas pengguna, dan pemilik teknologi.

Indonesia IOT Forum mencoba untuk mengangkat isu-isu strategis dengan dimensi yang luas mulai dari tantangan yang ada di pengguna atau kekhawatiran konsumen, teknologi, kebijakan, standardisasi, bisnis, dan hukum.

IOT juga kemungkinan akan memiliki konsekuensi yang berbeda-beda di negara yang berbeda dan bervariasi implementasinya di setiap daerah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Simak 10 Jenis Pekerjaan 'Work From Anywhere' Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Simak 10 Jenis Pekerjaan "Work From Anywhere" Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Work Smart
Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Work Smart
Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Whats New
Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Whats New
Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Whats New
Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Whats New
Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Whats New
Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Whats New
Miliarder-miliarder Dunia Ini Raup Kekayaan dari Cokelat dan Permen

Miliarder-miliarder Dunia Ini Raup Kekayaan dari Cokelat dan Permen

Earn Smart
Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus, Pemerintah Ganti Jadi KRIS

Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus, Pemerintah Ganti Jadi KRIS

Whats New
Cegah Kecelakaan Bus Tak Berizin Terulang, Ini Sederet Catatan untuk Pemerintah

Cegah Kecelakaan Bus Tak Berizin Terulang, Ini Sederet Catatan untuk Pemerintah

Whats New
Fortress Pintu Baja Dukung Synergy Golf Party 2024

Fortress Pintu Baja Dukung Synergy Golf Party 2024

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com