Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengawasan, Kunci Penting Kesehatan Industri Perbankan

Kompas.com - 07/02/2017, 12:01 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski dihantui beragam tantangan, kinerja industri perbankan nasional relatif baik pada tahun 2016. Indikator kinerja tersebut berupa aset, permodalan, daya tahan dan kondisi likuiditas.

Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Andry Asmoro menilai, salah satu kunci dan syarat penting kesehatan industri perbankan nasional adalah supervisi atau pengawasan.

Sekadar informasi, sejak tahun 2014 lalu pengawasan industri perbankan berpindah dari Bank Indonesia (BI) ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Andry mencatat, kinerja industri perbankan nasional sejak tahun 2014 hingga 2016 dalam kondisi pertumbuhan yang stabil.

Selain itu, kinerja industri perbankan juga terus menjunjung prinsip kehati-hatian alias prudent karena memang ada pengawasan dari regulator.

“Peran otoritas yang signifikan adalah supervisi untuk perbankan, sehingga kinerja bank sehat meskipun di tengah perlambatan ekonomi," kata Andry dalam pernyataannya, Selasa (7/2/2017).

Menurut Andry, industri perbankan nasional dalam kurun waktu setahun terakhir mengalami peningkatan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). Akan tetapi, kinerjanya terpantau tetap terjaga.

"Buktinya tidak ada bank yang kolaps misalnya karena debitur yang gagal bayar sehingga bank bangkrut. Diawasi OJK, kinerja industri perbankan dalam kondisi yang baik, meski kondisi ekonomi global belum membaik dan belum ada bank umum yang ditutup,” tutur Andry.

Sebagai catatan, total aset perbankan hingga akhir Desember 2016 mencapai Rp 6.730 triliun. Sementara itu, rasio permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) tercatat mencapai 22,91 persen pada Desember 2016.

Andry menyatakan, industri perbankan nasional memiliki tantangan untuk menjaga kualitas aset.

"Khususnya sejak 2016 karena kenaikan NPL namun dari sisi likuiditas di 2016 tercatat masih lebih baik dari 2015,” imbuh dia.

Terkait kredit, meski pertumbuhannya melambat, namun tingkat suku bunga kredit menunjukkan tren penurunan.

Nilai kredit perbankan pada 2014 sebesar Rp 3.674 triliun dan pada 2016 menjadi sebesar Rp 4.377 triliun.

“Pertumbuhan kredit memang sengaja di-rem bank karena mengejar kualitas aset,” jelas Andry.

Kompas TV Tahun Depan, Bunga Kredit Masih Bisa Turun?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Spend Smart
Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Whats New
Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com