Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Usaha Delta Dunia Makmur Lunasi Pinjaman Rp 8 Triliun

Kompas.com - 16/02/2017, 13:00 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk yakni PT Bukit Makmur Mandiri Utama Tbk (BUMA) telah melakukan pelunasan terhadap fasilitas pinjaman sindikasi sebesar 603 juta dollar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp 7,83 triliun (asumsi rupiah Rp 13.000 per dollar AS) dengan SMCB yang bertindak sebagai agen fasilitas.

Selain itu, BUMA juga melunasi fasilitas pinjaman sebesar 15 juta dollar AS atau setara Rp 195 miliar dengan PT CIMB Niaga Tbk pada 14 Februari 2017.

Jika ditotal, jumlah fasilitas pinjaman yang telah dilunasi anak usaha Delta Dunia Makmur yang bergerak di sektor industri batubara tersebut setara Rp 8,02 triliun.

Dilansir dari keterbukaan informasi yang dipublikasikan perseroan, Kamis (16/2/2017) jumlah saldo kedua fasilitas pinjaman pada saat pelunasan adalah sebesar 454 juta dollar AS, yang dilunasi dengan menggunakan pembiayaan dari dana hasil penerbitan senior notes BUMA senilai 350 juta dollar AS berjangka waktu lima tahun dengan kupon sebesar 7,75 persen.

Selain itu pelunasan juga berasal dari dana penerimaan dari fasilitas pinjaman The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd berjumlah 100 juta dollar AS dengan tingkat bunga LIBOR 3 persen dan juga dari kas internal BUMA.

Dalam keterbukaan yang dipublikasikan perseroan disebutkan, dengan pelunasan tersebut menunjukan kemampuan BUMA untuk dapat bertahan dari penurunan industri batubara yang terjadi beberapa tahun terakhir.

Hal ini juga memungkinkan BUMA untuk memperpanjang profil jatuh tempo hutangnya, memperbaiki arus kas, serta meningkatkan fleksibilitas operasional BUMA.

Sekadar informasi, BUMA adalah anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) di sektor jasa pengoperasian tambang. Pelanggan utama DOID yang mempunyai transaksi besar diantaranya, PT Berau Coal, PT Kideko Jaya Agung dan PT Adaro Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com