Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Perbankan Nasional Dinilai Sehat Walafiat

Kompas.com - 05/04/2017, 19:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan kondisi industri perbankan nasional saat ini dalam kondisi sehat. Hal ini terlihat dalam berbagai indikator, seperti rasio permodalan, pertumbuhan kredit, hingga rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL).

"Secara umum kondisi perbankan sehat walafiat, kuat," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Nelson Tampubolon dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (5/4/2017).

Nelson memaparkan, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) perbankan nasional hingga bulan Februari 2017 berada pada posisi yang cukup tinggi, yakni 23,18 persen.

Sementara itu, return on asset (RoA) dan return on equity (RoE) juga masih tinggi, yakni di atas 2 persen. Adapun marjin bunga bersih atau net interest margin (NIM) industri perbankan Indonesia per Februari 2017 mencapai 5,28 persen.

Nelson menuturkan, NIM industri perbankan nasional adalah yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Beban operasional pendapatan operasional (BOPO) industri perbankan tercatat sebesar 81,69 persen pada Februari 2017, turun dibandingkan kisaran 83 persen.

Sementara itu, rasio NPL industri perbankan nasional dipandang OJK masih cenderung tinggi, namun masih dapat dikelola dengan baik.

"NPL gross masih cukup tinggi, 3,16 persen, tapi sangat manageable (dapat dikelola dengan baik). (Rasio NPL) nett 1,23 persen, batas ambang yang kita patok untuk nett 5 persen," jelas Nelson.

Terkait pertumbuhan kredit, Nelson tidak menjelaskan secara terperinci. Akan tetapi, imbuh dia, per Februari 2017, pertumbuhan kredit secara tahunan belum menyentuh dua digit.

Nelson menyatakan, pihaknya memperkirakan pertumbuhan kredit akan menanjak mencapai dua digit pada semester II tahun 2017 ini.

"(Pertumbuhan) DPK (dana pihak ketiga) di Februari 2017 mencapai 9,21 persen. Mudah-mudahan dana tax amnesty segera tersalur ke sistem perbankan, itu akan menambah amunisi," tutur Nelson.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Whats New
41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

Whats New
Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Whats New
Simak, 6 Tips Menjaga 'Work Life Balance'

Simak, 6 Tips Menjaga "Work Life Balance"

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com