Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS-Suriah Tegang, Harga Minyak Tembus Rekor Tertinggi

Kompas.com - 11/04/2017, 14:18 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Harga minyak dunia menguat ke rekor tertinggi dalam lima pekan pada Selasa (11/4/2017). Penguatan ini didorong ketegangan geopolitik menyusul peluncuran misil Amerika Serikat ke Suriah dan ditutupnya ladang minyak terbesar di Libya.

Mengutip Reuters, Selasa (11/4/2017), penguatan juga didorong faktor lainnya, yakni kuatnya permintaan minyak di AS.

Acuan harga minyak internasional Brent LCOc1 menguat ke level 56,16 dollar AS per barrel, tertinggi sejak 7 Maret 2017. Sementara itu, acuan harga minyak West Texas Intermediate (WTI) CLc1 menguat 6 sen atau 0,1 persen ke level 53,14 dollar AS per barrel.

Sebelumnya, indeks WTI sempat melaju ke levek 53,23 dollar AS per barrel, tertinggi dalam lima pekan.

Ladang minyak Sharara di Libya ditutup pada Minggu (9/4/2017) setelah sekelompok pihak memblokade jaringan pipa yang terhubung ke terminal minyak.

Padahal, ladang minyak tersebut baru saja kembali memproduksi setelah dihentikan penuh selama sepekan pada awal April 2017.

Selain itu, serangan misil AS ke pangkalan udara pemerintah Suriah juga membuat harga minyak melambung.

Meski Suriah hanya memproduksi minyak dalam volume kecil, namun Timur Tengah adalah rumah bagi lebih dari seperempat produksi minyak dunia.

"Baik minyak Brent dan WTI dibuka (pada level) tinggi pagi ini. Ketegangan geopolitik dan penutupan ladang minyak terbesar di Libya terus mendukung (penguatan) minyak mentah," jelas Jeffrey Halley, analis senior pada OANDA. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com