Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknologi Digital Penting untuk Pemasaran Produk Properti

Kompas.com - 27/04/2017, 22:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Teknologi digital saat ini merupakan elemen penting yang dapat diperhitungkan untuk meningkatkan pemasaran produk, bahkan untuk produk properti. Salah satu pengembang properti, PT Metropolitan Land Tbk (Metland), melakukan pemasaran dengan memanfaatkan teknologi digital.

Untuk itu, Metland bekerja sama dengan situs properti Rumah.com, melalui solusi , e-Property Track.
Implementasi aplikasi e-Property Track digunakan untuk memasarkan tujuh proyek proyek redisensial, yaitu Kaliana Apartment, Metland Menteng, Metland Puri, Metland Transyogi, Metland Cileungsi, Metland Tambun dan Metland Cibitung.

“Dengan aplikasi e-Property Track ini diharapkan penjualan melalui agen properti akan semakin meningkat,” ujar Wahyu Sulistio, Direktur PT Metropolitan Land Tbk, melalui rilis pers, Kamis (27/4/2017).

Penjualan pemasaran untuk penjualan unit properti Metland ditargetkan mencapai Rp 1.050 miliar di 2017, sementara hingga Maret 2017 penjualan pemasaran mencapai sebesar Rp 192 miliar.

“Aplikasi e-Property Track tidak saja memudahkan internal sales untuk memasarkan produk tetapi juga dapat membuka peluang bagi agen pemasaran untuk turut memasarkan produk Metland sehingga kami dapat memenuhi target penjualan tahun ini,” tambah Wahyu.

Aplikasi e-Property Track merupakan platform aplikasi berbasis mobile yang menghubungkan developer dengan para stakeholder kunci penjualan properti. Dengan menggunakan aplikasi e-Property Track, para tenaga pemasaran akan mendapatkan informasi terbaru seputar produk yang dipasarkan secara real-time.

“Solusi e-Property Track merupakan salah satu perangkat penting bagi developer untuk memenangkan persaingan saat ini” ujar Wasudewan, Country Manager Rumah.com.

Dengan solusi ini, agen-agen properti dari Singapura atau Malaysia, misalnya, bisa memasarkan proyek-proyek yang berlokasi di Inggris, Australia atau Indonesia.

Sehingga dengan mobilitas yang tinggi, agen properti akan sangat mudah memasarkan properti kepada para investor di lintas negara dan mendapat serta mengirim informasi secara real-time tentang properti yang dipasarkan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com