Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

INDEF: Pemerataan Pembangunan Bukan dengan Pemindahan Ibu Kota

Kompas.com - 09/07/2017, 08:00 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu alasan pemerintah merencanakan pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta adalah untuk pemerataan pembangunan antara Jawa dengan luar Jawa.

Hanya saja, Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati memandang pemindahan ibu kota bukan langkah yang tepat untuk mewujudkan pemerataan pembangunan.

"Coba kita bayangkan misalnya, pusat kegiatan bisnis di Kuala Lumpur, setelah pusat pemerintahan Malaysia pindah (dari Kuala Lumpur) ke Putrajaya, apakah (pertumbuhan) ekonomi pindah ke Putrajaya?," kata Enny, kepada wartawan, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (8/7/2017).

"Apakah ibu kota India dari Mumbai dipindah ke New Delhi (pertumbuhan ekonomi pindah ke New Delhi), termasuk (pertumbuhan ekonomi) New York dan Washington DC?" 

(Baca: Menurut INDEF, Jakarta Masih Layak Jadi Ibu Kota)

Enny menjelaskan, hal yang mempengaruhi pertumbuhan sebuah kota berkembang adalah pembangunan infrastruktur ekonomi. Bukan justru mendorong kota tersebut menjadi pusat pemerintahan.

Seharusnya, lanjut dia, pemerintah membangun infrastruktur ekonomi di daerah luar Jawa, seperti Kalimantan dan Sumatera.

"Membangun hilirasi industri di sana, sehingga penyebaran industri tidak terpusat di Jawa. Ini kan semua bahan baku dari luar Jawa, tapi industrinya di Jawa," kata Enny.

Pemerataan pembangunan, lanjut dia, tidak akan tercapai jika pemerintah tidak membangun infrastruktur di lokasi ibu kota baru.

Terlebih, saat ini, teknologi semakin maju. Korporasi besar yang selalu berhubungan dengan pemerintah pusat belum tentu akan membangun kantor perwakilan di ibu kota baru.

Melalui kemajuan teknologi, korporasi besar bisa saja hanya membangun kantor virtual. Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga harus melihat perubahan lingkungan eksternal, misalnya respon global.

Saat ini China tengah membangun jalur sutra. Apakah nantinya lokasi ibu kota baru juga termasuk dalam jalur sutra dan meningkatkan perekonomian.

Dengan demikian, perlu kajian komprehensif sebelum merealisasikan pemindahan ibu kota.

"SDM misalnya semua terkumpul di Jawa. Kalau ibu kota dipindah, maka hampir seluruh kebutuhan SDM yang dibutuhkan kantor kementerian, harus dipindahkan," kata Enny.

Sebelumnya, Bappenas tengah mengkaji rencana pemindahan ibu kota. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menargetkan kajian selesai akhir tahun ini.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com