Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usaha Kayu Sengon Dinilai Prospektif

Kompas.com - 11/12/2013, 17:54 WIB
Estu Suryowati

Penulis


SURAKARTA, KOMPAS.com - Sengon yang dulunya tak lebih banyak diminati dibanding pohon jati, kini menjadi salah satu tanaman pohon yang paling prospektif untuk ditanam. Hal itu seiring dengan maraknya industri kayu olahan (plywood) yang memanfaatkan jenis tanaman ini.

"Masyarakat sudah paham, sengon menjadi salah satu investasi yang cepat. Kalau dulu orang desa milih menanam jati, yang bisa dipanen 30-40 tahun kemudian. Sekarang, sengon ini sudah bisa dimanfaatkan kayunya hanya dalam waktu 5-6 tahun," kata Direktur Utama PT Nagabhuana Aneka Piranti, Gunawan Wijaya, di Solo, Rabu (11/12/2013).

Lebih lanjut ia mengatakan, kini semakin marak industri plywood di Jawa. Perusahaannya adalah salah satu yang mulai menjajal bermain di industri kayu olahan pada akhir 2012. Sebelumnya, perusahaan yang berdiri 15 tahun silam itu, hanya memproduksi mebel dari kayu jati.

Ekonomi global yang mulai lesu pada November 2012 lalu berdampak pada usahanya yang berorientasi ekspor. Kemudian, ia pun mencari lini bisnis lain.

"Nah yang lagi menjadi trend ini adalah plywood. Dulu industri ini pernah berjaya, tapi sekarang karena hutan habis, banyak industri di Kalimantan tutup. Beberapa saja yang punya HPH. Sekarang, industri plywood mulai banyak di Jawa dengan sengon," ujarnya.

Gunawan lantas bercerita, dalam sebuah kesempatan berkunjung ke Jepang, ia mampir ke salah satu pabrik mebel ternama. Ia mendapati, trend plywood tengah naik daun. Orang-orang kini sudah sadar lingkungan, dan mulai menggunakan kayu yang eco labelling.

"Mereka enggak mau pakai bahan yang merusak lingkungan. Di Jepang lantai rumah dari kayu sengon lalu dilapis dengan kertas atau PVC," terangnya.

Ia pun mengaku tak terlalu sulit untuk mendapatkan bahan baku sengon untuk indutri plywood. Sengon bisa ditemukan di seluruh wilayah di Indonesia, yang terbesar ada di Jawa. Meski dari segi pasokan mencukupi, perusahaannya berencana memiliki cadangan.

Ia juga mengatakan, pihaknya telah menghubungi Balai Besar Sungai Bengawan Solo, agar di sepanjang daerah aliran sungai bisa ditanami sengon. "Hasilnya nanti kita beli dengan harga pasar. Rencananya, realisasi awal tahun depan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com