Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Puas Kajian Masela, Jokowi Panggil Kontraktor

Kompas.com - 29/12/2015, 15:37 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Nasib proyek lapangan gas abadi Blok Masela belum juga diputuskan, meski Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mendengar paparan hasil kajian tim independen.

Kajian tersebut dipaparkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dalam rapat terbatas Kabinet Kerja.

Usai rapat terbatas, Sudirman mengatakan, hasil kajian menunjukkan bahwa pengembangan Blok Masela harus menggunakan fasilitas terapung (floating storage regasification unit) alias offshore. Akan tetapi, Jokowi tampaknya belum puas dengan penjelasan tersebut.

Terlebih lagi, ada dua pendapat yang berbeda dalam rapat terbatas tersebut. Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli menginginkan pembangunan menggunakan fasilitas darat dengan pipa alias onshore. (Baca: Rizal Ramli Minta Pengembangan "Blok Gas Abadi" Dikaji Ulang)

Untuk itu, keputusan akhir mengenai Blok Masela akan diputuskan Jokowi dengan terlebih dahulu memanggil kontraktor. Kontraktor kontrak kerja sama (KKKS), yakni Inpex Masela Ltd, rencananya akan dipanggil setelah Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Papua.

Menurut Sudirman, memang ada aspek lain yang sedang dipertimbangkan pemerintah selain keuntungan ekonomis. Pertimbangan itu antara lain soal pembangunan daerah.

"Bagaimana caranya kontraktor tidak dirugikan secara finansial, tetapi pembangunan kewilayahan dilaksanakan," kata Sudirman, Selasa (29/12/2015) di Istana Negara, Jakarta.

Aspek pembangunan daerah itu antara lain meliputi pembangunan industri di Indonesia bagian timur, seperti industri pupuk dan listrik. Rencananya, jika keputusan proyek tersebut ditentukan saat ini, maka studi engineering dan lainnya pada tahun 2016 akan dilakukan sampai 2018.

Lalu, pengadaan akan dimulai pada tahun 2019. Selanjutnya, pengerjaan proyek dilakukan pada tahun 2020.

Jokowi mengingatkan semua pihak untuk mempertimbangkan keputusan proyek ini secara matang. (Asep Munazat Zatnika)

Baca juga: Ini Untung-Rugi Proyek LNG Dibangun secara "Onshore" dan "Offshore"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com