Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkop Dorong UKM Kuasai Pasar Domestik, tetapi...

Kompas.com - 04/08/2016, 07:21 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Produk Usaha Kecil Menengah (UKM) yang dapat menguasai pasar domestik, bisa bersaing di pasar global. Oleh sebab itu, Kementerian Koperasi dan UKM gencar meningkatkan daya saing UKM Indonesia agar kompetitif di pasar global.

Hal itu disampaikan Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran (LLP) Kementrian Koperasi dan UKM Ahmad Zabadi dalam diskusi bertajuk "Menguji Ketangguhan Daya Saing UKM di Pasar Global", di Jakarta, Rabu (3/8/2016).

"Kami sebagai pengelola gedung Smesco merupakan sarana sebagai pengantar bagi produk UKM masuk ke pasar global," kata Zabadi. 

Menurut dia, pihaknya memang bertugas untuk membantu para UKM untuk bisa meningkatkan daya saing produknya agar mampu kompetitif di pasar global.

"Kami selalu mengadakan business matching dengan para pembeli (buyer) dari luar negeri, promosi dagang di luar negeri, dan sebagainya," ungkapnya.

Zabadi menyebutkan, bahwa saat ini pihaknya sudah memiliki lebih dari 2.000 mitra UKM dari seluruh Indonesia. Secara umum, produk UKM Indonesia tidak perlu khawatir terkait daya saing.

Sebab, sebagian besar produk UKM terutama yang dibina LLP Kemenkop UKM, sudah siap masuk pasar global. Pasalnya, sudah banyak delegasi dari negara-negara lain yang datang ke Smesco untuk melihat kualitas produk-produk UKM binaan LLP.

"Sebagian besar produk UKM adalah produk kerajinan handmade. Jadi, nilai ekspornya tidak bisa diukur hanya sekadar nilai ekonomis. Yang jelas, ke depan produk UKM kita memiliki prospek yang bagus," papar Zabadi.

Keluhan UKM

Pelaku UKM memiliki pandangan tersendiri terkait daya saing UKM di pasar global. Dalam kesempatan yang sama, produsen manisan buah mangga asal Cirebon bernama Buyung menjelaskan bahwapackaging produk sangat penting sebagai modal bersaing UKm di luar negeri.

Sebab, dari sisi kualitas produk UKM tidak kalah dengan produk asal negara lain. "Bahkan, kalau berpameran pun, stan-stan mereka sangat bagus desainnya sehingga bisa menarik orang untuk mengunjungi stan mereka", ulas Buyung.

Sementara Anto Suroto, seorang pengusaha produk kulit (ular phyton dan buaya), mengatakan semua pihak harus peduli mengangkat produk lokal. Tetapi, pemerintah juga harus bisa meneropong peta pasar ekspor di luar negeri.

"Pasar lokal dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa ini memang sangat potensial. Namun bagi saya pasar ekspor jauh lebih menjanjikan", tandas Anto.

Anto mengatakan saat ini produknya sudah merambah pasar di tujuh negara seperti Turki, Meksiko, Jepang, Italia, dan sebagainya.

Dia menilai, pemerintah masih kurang fokus atau belum terlalu peduli dalam mengangkat brand image UKM Indonesia. Padahal, UKM Indonesia kurang mampu membangun brand image di pasar luar negeri.

"Kalangan akademisi, pengusaha, dan pemerintah harus sinergi dan terintegrasi untuk memajukan dan mengembangkan produk UKM di pasar global," pungkas Anto.

Kompas TV Baru 10% UKM yang Manfaatkan Teknologi Digital
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com