Semangat "Monozukuri" untuk Tingkatkan SDM dan Kualitas Produk

SUKABUMI, KOMPAS.com - Indonesia terus berupaya mendorong kualitas sumber daya manusia (SDM) dan kualitas produk perusahaan yang berdaya saing global. Untuk itu, diperkenalkanlah semangat "Monozukuri" dari Jepang.

Penggunaan semangat Monozukuri ini merupakan implementasi hubungan baik antara Indonesia dan Jepang. Penerapan semangat ini juga untuk memperingati 60 tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Jepang pada 2018 mendatang.

Untuk memperkenalkan Monozukuri, Perhimpunan Persahabatan Indonesia Jepang (PPIJ) dan Jakarta Japan Club (JJC) menyelenggarakan seminar Kewirausahaan & Monozukuri, di Pabrik PT Yakult Indonesia Persada di Cicurug-Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (7/3/2017).

PT Yakult Indonesia Persada merupakan produsen minuman kesehatan dengan merek Yakult dan memiliki lisensi dari Jepang. Sebelumnya, seminar semacam ini telah dilaksanakan sebanyak 12 kali secara berkala sejak April 2012.

Monozukuri dalam bahasa Jepang berasal dari kata “mono” berarti produk atau barang dan “zukuri” yang berarti proses pembuatan, penciptaan atau produksi (manufacturing).

Namun konsep ini mengandung makna yang jauh lebih luas dari arti harafiahnya, sehingga mengungkapkan kepemilikan semangat SDM untuk mencipta dan memproduksi produk-produk unggul serta kemampuan terus menyempurnakan proses dan sistim produksinya.

Semangat Monozukuri ini di Jepang berhasil menjadi penggerak ekonomi sektor riil dan sekaligus cikal bakal kemajuan teknologi. Konsep yang telah diterapkan oleh wirausaha Jepang untuk SDM mereka sejak ratusan tahun lalu.

Investasi Jepang

Selain memperkenalkan semangat Monozukuri, Jepang juga terus berkomitmen menanamkan investasi di Indonesia.

Presiden RI Joko Widodo usai bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe  di Istana Bogor pada 15 September 2016 lalu mengatakan bahwa Investasi Jepang di Indonesia pada 2015-2016 tercatat meningkat dua kali lipat.

"Dalam enam tahun terakhir, nilai investasi Jepang di Indonesia termasuk yang terbesar di antara negara-negara lainnya," kata Heru Santoso, Sekjen PPIJ melalui siaran pers, Selasa (7/3/2017).  

Menurut data BKPM, total investasi Jepang dalam enam tahun terakhir ini  mencapai 19,7 miliar dollar AS. Jumlah perusahaan Jepang di Indonesia saat ini juga sudah mencapai lebih dari 1.750 perusahaan, dengan kegiatan  utamanya di bidang infrastruktur, jasa dan manufaktur.