Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Susi, Bupati Seram Barat Adukan Kapal Asing Pencuri Ikan

Kompas.com - 04/02/2015, 18:19 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bupati Seram Barat Jacobus F. Puttileihalat menyambangi Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Rabu (4/1/2015). Dalam lawatannya itu, ia mengadu kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti terkait pencurian ikan oleh kapal asing diberbagai wilayah di Seram Barat.

Bahkan, orang-orang dalam kapal asing itu membawa berbagai jenis senjata api. "Jadi kapal-kapal itu dengan boat dan nelayan kecil. Jadi mereka itu melepaskan kapal itu dipesisir pantai, sedangkan kapal mereka berlabuh di sekitar 20 sampai 25 mil di laut. Dan hasil tangkapan mereka bawa kekapal asing ditengah laut itu dan dibawa keluar negeri," ujar Jacobus di Kantor KKP.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pencurian ikan dilaut Seram sudah sering terjadi. Bahkan, kata dia, para nelayan sudah sering melaporkan pencurian ikan itu tetapi takut menangkapnya karena para pelaku ilegal fishing membawa senjata api. Meski sering terjadi aksi ilegal fishing di laut Seram, Jacobus tak mengetahui pasti berapa potensi kerugian akibat pencurian ikan itu.

"Itu besarlah kerugiannya, tapi kalau secara, harusnya kita, kalau untuk maluku itukan ada 11 kabupaten kota, kita akan kumpul semua hasil pantauan dari para nelayan maupun kepala-kepala dinas," kata dia.

Sementara itu saat ditanya mengenai sikap Menteri Susi terkait laporan tersebut, Jacobus menjawab singkat, "Bu menteri sudah sampaikan kepada kami menyatakan bahwa kapal-kap tersebut apabila ditemukan akan diproses hukum," ucap Jacobus.

Oleh karena itu, ia pun berharap dengan berbagai program dan penenggelaman kapal pemakai ilegal fishing oleh KKP, maka kapal-kapal asing itu akan hilang. Terutama di laut Banda dan laut Seram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com