"Disepakati besaran cost recovery sebesar 16,5 miliar dollar AS," ucap pimpinan rapat Mulyadi, Rabu (11/2/2015).
Dalam kesempatan tersebut, Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengatakan, pihaknya khawatir jika cost recovery ditetapkan 14 miliar dollar AS, maka target lifting minyak dan gas tahun 2015 bakal meleset. Selain itu, dia bilang jika cost recovery hanya disepakati 14 miliar dollar AS, maka akan ada carry over untuk tahun anggaran 2016. "Kalau aman ya cost recovery-nya 16,5 miliar dollar AS," kata dia.
Dia menyebutkan, carry over 2014 lalu sebesar 6,5 miliar dollar AS. Meski begitu, Amien mengakui selama tiga tahun terakhir ini realisasi cost recovery melebihi besaran yang ditetapkan dalam APBN tiap tahunnya.
Di sisi lain, selama enam tahun terakhir realisasi lifting migas justru meleset di bawah target APBN tiap tahunnya. Anggota Komisi VII DPR-RI Dito Ganindito pun mempertanyakan korelasi antara cost recovery dengan realisasi lifting.
Dia menyebutkan, tren penurunan realisasi lifting di tengah menanjaknya cost recovery pasti akan menjadi pertanyaan publik. Untuk itu, dia meminta Amien untuk membedah apakah ada biaya-biaya yang bisa dihemat KKKS di tengah rendahnya harga minyak dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.